Cipayung Plus Bali dan Mahasiswa Gelar Kegiatan Doa Bersama Terkait Aksi Terorisme di Gereja Katedra

  • 02 April 2021
  • 10:10 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 1598 Pengunjung
istimewa

Denpasar,suaradewata.com - Puluhan Mahasiswa lintas agama yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Bali, mengadakan aksi solidaritas dan doa bersama untuk Makassar di depan Monument Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Denpasar pada, Rabu 31 maret 2021 sore. 

Aksi damai dan doa bersama ini sengaja digelar untuk menyerukan solidaritas kepada masyarakat dan juga ikut merasakan kesedihan yang ada di makassar, akibat aksi pengeboman yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu tanggal 28 maret 2021 yang lalu. Aksi solidaritas  tersebut turut diikuti oleh  berbagai organisasi lintas agama dan kepemudaan seperti GMNI, PMKRI, GMKI, KMHDI, IMM, KAMMI, LMND, SULUH PEREMPUAN, NARMADA, dan HMJ HUKUM UHN. 

Jonatan Kevin selaku ketua aksi mengatakn, aksi ini muncul dari rasa solidaritas para mahasiswa dan lintas agama yang turut merasakan apa yang dirasakan di makassar. 

“kami turut merasakan apa yang dirasakan saudarakita di makassar. Pesan kami menyikapi kejadian ini agar tetap tenang. Hanya karena satu orang jangan merusak kebersamaan” ucapnya. 

Seruan damai dan doa bersama yang dilakukan merupakan bentuk harapan agar peristiwa terror tidak terjadi kembali yang tentunya sangat mengusik kedamaian di masyarakat. 

Kordinator Lapangan Aksi Arya Gangga mengatakan, bahwa kegiatan doa bersama ini juga merupakan bentuk solidaritas dan kepedulian Bali terhadap Indonesia khususnya Makassar. Sebagai bentuk pengingat bahwa bali juga pernah mengalami terror bom tahun 2002 dan 2005. 

 “tindakan terror merupakan tindakan yang mengusik kedamaian di masyarakat, pelaku terror harus di usut sapai keakarnya, mengingat bali juga pernah merasakan aksi terror pada tahun 2002 dan 2005 yang mengakibatkan banyak korban, pelaku terror tersebut adalah tindakan yang tidak manusiawi dan bukan didasarkan pada agama apapun, namun atas dasar murni tindakan kejahatan teroriseme ” kaya araya. 

Lebih lanjut arya menyapaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan atas dasar inisiatif untuk berkumpul bersama mendoakan dan mengingatkan kepada seluruh masyarakat yang ada di Indonesia untuk saling menjaga satu sama lain dan tidak terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

“rasa solidaritas kami, berkumpul dan berdoa dan berharap masyarakat saling menjaga dan tidak terprovokasi oleh oknum yang tidak bertangung jawab” ucap arya lagi. 

Cipayung Plus Bali bersama Mahasiswa yang ada di Bali membuat pernyataan sikap untuk menunjukan rasa solidaritas terhadap apa yang terjadi di makassar. Aksi diawali pada 16.30 masa berkumpul dan memulai aksi pukul 17,30 WITA dimana diawali dengan pidato oleh perwakilan organisasi dan dilajutkan dengan pernyataan sikap yang mendapat pengawalan ketat dari apparat kepolisisan, TNI, dan Satpol PP. 

Adapun 5 (Lima) poin pernyataan sikap yang disapaikan saat aksi damai dan doa bersama Sebagai Berikut :

1. Mengecam dan mengutuk tindakan teror yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar

2. Meminta pihak kepolisian untuk Mengusut tuntas kasus terorisme yang terjadi di Makassar sampai keakar-akarnya

3. Meminta kepada pihak kepolisian dan seluruh stakeholder terkait untuk segera menciptakan rasa aman dan tenang di tengah masyarakat

4. Meminta kepada Presiden RI untuk segera mengevaluasi kinerja dari pihak pihak terkait dalam penanganan terorisisme seperti (Polri, BIN, dan BNPT)

5. Mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap solid dan tidak terprovokasi atas kejadian teror di Makassar 

Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan pembacaan puisi oleh perwakilan massa. Pukul 18.20 aksi selesai dan massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan dikawal oleh kepolisian. Beberapa massa aksi juga membagikan masker gratis kepada masyarakat yang ada di sekitar lokasi.dar/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER