Gubernur Bali Buka Mahasabha Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas

  • 12 Februari 2021
  • 18:55 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 1709 Pengunjung
Suaradewata

Klungkung, suaradewata.com - Setelah sempat ditunda hampir satu tahun, lantaran pandemi Covid-19, akhirnya Mahasabha pertama, Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas akhirnya digelar, di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung Jumat (12/2/2021).

Mahasabha dibuka Gubernur Bali, I Wayan Koster dan dihadiri Sekda Pemkab Klungkung, I Gede  Putu Winastra mewakili  Bupati Klungkung, Raja Puri Agung Klungkung, Ida Dalem Semaraputra,  panglingsir serta semeton warga Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas. 

Ketua Panitia I Ketut Suadnyana, S. Pd, M.Si., mengatakan pelaksanaan Mahasabha ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan pratisentana Sira Arya Gajah Para Bratara Sira Arya Getas di seluruh Indonesia. Kemudian membentuk kepengurusan Pusat. “Hingga saat ini pengurus dari sudah ada pengurus pura kawitan, Pura Dadia sebanyak 158 dadia yang tersebar di Bali, Lombok,Kalimantan dan Sumatera,” kata Suadnyana. 

Untuk peserta dilakukan dengan dua cara, pertama datang langsung kelokasi dengan jumlah terbatas sebanyak 100 orang, dan melalui video daring dari berbagai daerah di Indonesia. “Dalam pelaksanaan Mahasabha ini sudah diberlakukan protokol kesehatan secara ketat, dengan menyiapkan sarana cuci tangan, dan alat ukur suhu tubuh dan terpenting semua panitia dan peserta Mahasabha yang hadir sudah mengantongi surat rapid tes antigen dengan keterangan non reaktif,” terangnya. 

Tahapan mahasabha ini, setelah pembukaan antara lain, 4 sidang pleno, 2 sidang komisi dan 1 sidang pormatur. Tahapan ini untuk menyusun program pasemetonan ke depan, terbentuknya kepengurusan yang baru, yang mampu membawa warga di dalam pasemetonan ini berkontribusi membangun Bali. Kami titip warga pasemetonan ini bersama warga lainnya untuk bersama-sama membangun Bali.

Sementara Gubernur Bali, I Wayan Koster dalam sambutannya mengatakan datang secara khusus untuk menghadiri Mahasabha ini lantaran dalam visi misi Nangun Satkertih Loka Bali, yakni Atma kertih dalam upaya menjaga kesucian dan ingat dengan leluhur. “Siapa yang menurunkan, siapa yang melahirkan dan keleluhuran utamanya jangan sampai dilupakan dan terus dipererat,” kata Gubernur Koster.

Mahasabha ini, kata Koster, penting dilaksanakan untuk memperkuat jati diri sebagai warga Bali, agar tata keitekaan bisa ditelorkan kegenerasi penerus. “Ini patut dijaga dan dilindungi dan kegiatan seperti ini bisa terus berlangsung dan dijadikan kekuatan membangun Bali bersama-sama seluruh komponen masyarakat yang ada di Bali, baik secara eksternal maupun internal,” terangnya. Koster juga mengajak Pratisentana Gajah Para ini untuk membangun kekuatan secara bersama-sama membangun Bali, dengan jumlah penduduk yang sangat kecil hanya 4,3 juta saja. Namun demikian, keunikan Bali yang dikenal mendunia menjadi kekuatan besar, utamanya Budaya, kelimpahan alam, dan semua hal yang unik-unik ada di Bali. “Semoga acara ini berjalan lancar dan menjadi momentum persatuan baik internal dan untuk masyarakat Bali pada umumnya, bersama-sama membangun Bali sesuai dengan visi misi Nangun Satkertih Loka Bali,” tandasnya yang dilanjutkan dengan pembukaan Mahasabha dengan memukul gong. ars/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER