Seminar Kebangsaan Virtual, "Spirit Tat Twam Asi dalam Mengatasi Pandemi Covid-19"

  • 06 Februari 2021
  • 21:50 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 2174 Pengunjung
Istimewa

Opini,suaradewata.com - Indonesia telah setahun berjibaku dengan pandemi COVID-19. Banyak dampak kerugian yang ditimbulkannya. Namun, apabila disingkap untuk menemukan manfaat positif COVID-19 ini pun tentu ada jawabannya. Melalui pandemi ini, dengan mudah kita akan menemukan aksi soliditaritas sesama untuk saling berbagai dan membantu. Gerakan solidaritas ini bahkan menembus batas agama maupun suku ras.
Selalu ada hal yang patut dimaknai untuk disyukuri dalam setiap hal. Melalui bencana ini, solidaritas sosial menguat. Terbentuknya banyak relawan kemanusiaan yang bekerja.

Sebagai ulasan untuk diingat, Pemerintah sendiri telah menerapkan strategi trisula untuk menyikapi pandemi ini. Satu, sebagai prioritas utama adalah pengendalian COVID-19 dan penanganan kesehatan. Dua, jaring pengendalian sosial. Tiga, pemulihan dan transformasi ekonomi. Hal ini disampaikan A.A Ari Dwipayana selaku koordinator staf khusus presiden.


Ari Dwipayana menyampaikan itu dalam sebuah forum seminar kebangsaan virtual bertemakan Spirit Tat Twam Asi dalam mengatasi Pandemi covid-19 pada Sabtu (06/02) pagi.

Selain koordinator staf khusus istana, hadir pula sebagai pembicara dalam Forum itu adalah  Dr. Ir. Arif BUdimanta, M.Sc, Stafsus Presiden Bidang Ekonomi. I Gde Made Sadguna, SE. MBA. DBA, Praktisi Ekonomi .Stanislaus Riyanta, pengamat Intelijen dan Keamanan.
Dalam konteks strategi pengendalian berbasis lokal. Tat Twam Asi penting saat ini. "Tat Twam Asi adalah nilai universal. Ini juga merupakan kunci dalam membangun kesadaran sosial untuk dibangun saat ini. Seperti halnya menjaga diri sendiri untuk sekaligus menjaga orang lain melalui penerapan protokol kesehatan," paparnya dalam mengakhiri pembahasan dan kesempatan bicaranya.

Tat Twam Asi tidak baru kali ini dikumandangkan oleh pejabat publik. Dalam catatan sejarah. Gubernur Bali non Hindu yaitu Soekarmen saat itu pun bahkan sampai menyiarkan himbauan gerakan solidaritas untuk membantu sesama berjudul Tat Twam Asi. Seruan itu disiarkan saat gempa besar melanda seririt tahun 1976 silam.nok/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER