Simulasi PTM di SMPN 1 Singaraja, Bupati Perbaiki Skema Prokes

  • 06 Februari 2021
  • 21:05 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1760 Pengunjung
Suaradewata

Buleleng,suaradewata.com - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, pada Sabtu (6/2/2021) menggelar simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Singaraja. Bahkan pada kesempatan ini, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana meninjau jalannya simulasi PTM di SMPN 1 Singaraja.

Suradnyana, memberikan saran melakukan beberapa perbaikan skema protokol kesehatan (prokes) agar benar-benar busa menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh pihak sekolah. Hal ini ditekankan Suradnyana, setelah hasil peninjauan yang dilakukan.

Menurut Suradnyana, ada beberapa skema alur penerapan prokes pada PTM di SMPN 1 Singaraja masih perlu diperbaiki, baik itu dari masuk pintu gerbang sekolah hingga kembali pulang ke rumah. Salah satu hal yang ditekankan yakni penggunaan masker. Masker yang dipakai saat di sekolah harus masker baru dan masker standar medis.

"Nanti pihak BPBD Buleleng akan memberikan bantuan masker. Secara pribadi saya juga akan memberikan bantuan keset dan spray gun untuk menyemprotkan disinfektan. Sehingga benar-benar steril," ujar Suradnyana. 

Penanganan masalah pendidikan pada masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, harus dilakukan secara perlahan. Sesuai dengan kesiapan dalam menerapkan prokes. PTM pada tingkat SMP, akan diterapkan tiga hari dalam satu minggu dengan waktu pembelajaran selama tiga jam.

Ini berbeda dengan tingkat SD yang dilakukan satu kali dalam seminggu. "Semoga ini membuat anak-anak aktif kembali, tidak jenuh di rumah. Kalau daring saya yakin banyak bermalas-malasan, main game. Mereka generasi yang kami harapkan bisa membangun negara ini, jangan sampai kita kehilangan generasi penerus dalam dua tahun ini karena pandemi," kata Suradnyana.

Kepala Disdikpora Buleleng, Made Astika menjelaskan, simulasi PTM di SMPN 1 Singaraja ini dilakukan oleh satu kelas yang dibagi menjadi dua ruangan. Nanti ini dilakukan bertahap, dari kelas sembilan, delapan hingga kelas tujuh. Saat ini sudah masuk beberapa pengajuan verifikasi dari sekolah-sekolah, termasuk pada jenjang SMA/SMK.

"Tim verifikasi nanti mendatangi tiap sekolah. Kami verifikasi dulu kesiapan mereka, kalau dirasa cukup memenuhi prosedur prokes, langsung kami lakukan simulasi," jelas Astika.

Kepala SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi menambahkan, simulasi ini merupakan kesempatan yang baik baginya untuk meyakinkan orang tua murid, khususnya di SMPN 1 Singaraja dalam menerapkan PTM. Dikarenakan sebelumnya, dari survei dilakukan terhadap orang tua, dari 100 persen hanya 27 persen yang menyetujui PTM. 

"Dari evaluasi, kami akan lakukan perbaikan secepat mungkin. Baik kelengkapan sarana prasarana, tanda yang lebih spesifik, dan tetap memberi edukasi. Terkait masker, selain mendapat bantuan dari pihak pemerintah, kami akan mengajukan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah," tandas Karnadhi. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER