Dimasa Pandemi Corona, Kasus Narkoba Dan Bunuh Diri Meningkat Tajam Di Bangli

  • 29 Desember 2020
  • 21:10 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 1538 Pengunjung
suaradewata

Bangli,suaradewata.com  - Peredaran narkoba sepanjang tahun 2020, terutama selama pandemi covid -19 (virus corona) di Kabupaten Bangli mengalami kenaikan tajam. Selain itu, kasus bunuh diri juga menunjukkan trend kenaikan yang sangat signifikant. Hal tersebut terungkap saat Kapolres Bangli AKBP. I Gusti Agung Dhana Aryawan menggelar press riilise akhir tahun, Selasa (29/12/2020) di Mapolres Bangli.  

Disampaikan, untuk kasus narkoba, peredaran dan konsumsi sabu-sabu (SS) meningkat dari tahun 2019 sebanyak 3,39 gram  menjadi 5,1 gram di tahun 2020. Sementara untuk barang bukti ganja tahun 2019 sebanyak 6,45 gram dan jenis narkoba lainnya nihil. Sedangkan selama pandemic tahun 2020, barang bukti ganja yang berhasil disita mencapai 6,25 gram dan 3 butir atau 2,14 gram ekstasi. “Dari jumlah tersebut, maka kasus narkoba yang terungkap di Bangli selama pandemi corona tahun 2020 naik 83,3 persen dengan jumlah 22 kasus dan tersangka 28 orang. Sedangkan di tahun 2019 dengan 12 kasus,” ungkap Kapolres Bangli, AKBP. Gusti Dhana Aryawan. 

Dengan kondisi ini, tentu menjadi warning terutama masyarakat agar selalu waspada dan bersama-sama memerangi narkoba. "Mari selamatkan diri sendiri dan orang terdekat kita, agar sama-sama menjauhi narkoba. Jangan ada keinginan asal coba-coba atau gagah-gagahan, karena yang rugi diri sendiri dan itu akan berlangsung lama,"tegasnya. 

Selain narkoba, angka kriminalitas lainnya di Kabupaten Bangli selama pandemi corona ini juga mengalami kenaikan tajam terutama kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang naik hingga 200 persen dari tahun sebelumnya. "Kasus kriminalitas tahun 2020 didominasi curanmor 9 kasus sedangkan tahun lalu hanya 3 kasus. Dari 9 laporan, 8 diantaranya sudah berhasil kami ungkap," sebut AKBP Agung. Namun untuk kasus curat tahun 2020 menurun 56,25 persen. Yakni hanya 7 kasus dibandingkan tahun lalu dengan 16 kasus. Semua kasus sudah berhasil diungkap termasuk sisa kasus dari tahun lalu.

Sementara untuk kasus bunuh diri, kata AKBP. Dhana Aryawan, terjadi peningkatan juga di Kabupaten Bangli sepanjang tahun 2020. “Angka kasus bunuh diri meningkat significant. Dari 11 kasus pada tahun 2019, menjadi 20 kasus tahun 2020 gantung diri. Naik 81,80 persen. Ini jadi PR bagi kita semua, karena jumlahnya cukup tinggi,” bebernya. Penyebabnya, lanjut dia, hampir 90 persen karena sakit menahun. Sedangkan penyebab lainnya karena masalah ekonomi, persoalan dalam rumah tangga dan sebagainya yang memicu orang mengambil cara pintas melakukan gantung diri.ard/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER