KNKT Selidiki Penyebab Musibah Karamnya KMP Darma Rucitra III

  • 18 Juni 2020
  • 17:30 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 1837 Pengunjung
suaradewata

Karangasem, suaradewata.com - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berjumlah tiga orang Kamis (18/6/2020) naik keanjungan bangkai kapal KMP Darma Rucitra III guna melanjutkan penyelidikan terkait penyebab terjadinya musibah karamnya kapal ferry berbobot 1.444 Gross Tonase (GT) di areal kolam Dermaga II Pelabuhan Padang Bai. 

Tim investigasi KNKT mulai bergerak naik keatas bangkai kapal sekitar pukul 11.30 Wita, dengan menaiki kapal Coast Guard milik KSOP Padang Bai. Butuh waktu bagi tim penyelidik KNKT untuk bisa naik keatas bangkai kapal tersebut, lantaran saat itu terjadi ombak pantai disekitar dermaga. Bahkan kaca Boat Coast Guard milik KSOP pecah setelah berbenturan dengan bagian bangkai kapal KMP Darma Rucitra setelah dihantam ombak besar. 

Begitu bisa naik ke atas, tim penyelidik KNKT langsung menuju anjungan atau ruang kemudi kapal KMP Darma Rucitra III. Tidak ada yang mengetahui secara pasti apa yang menjadi obyek penyelidikan petugas KNKT di ruang anjungan tersebut. Hanya saja dari informasi yang diterima, petugas penyelidik memeriksa dokumen kapal, seperti dokumen pemeliharaan atau perawatan rutin kapal, termasuk dokumen riwayat kerusakan dan penggantian Spare Part yang pernah dilakukan terhadap kapal tersebut. 

Kepada sejumlah awak media, anggota Penyelidik Keselamatan Pelayaran KNKT, Rudy Rulianto menyebutkan pihaknya dari KNKT sudah memulai penyelidikan atas musibah karamnya kapal tersebut sejak Rabu (17/6/2020) dimana penyelidikan dimulai dari meminta keterangan dari Nahkoda Kapal, Juru Mudi atau Mualim, ABK dan teknisi atau mekanik yang bekerja di ruang mesin. 

“Kita sudah lakukan penyelidikan, dan saat ini kita sudah meminta keterangan dari Nahkoda kapal, Mualim dan seluruh ABK termasuk teknisi atau mekanik di ruang mesin kapal ini. Keterangan mereka akan kita pelajari,” ucap Rudy Rulianto. Disebutkannya pula jika batas waktu penyelidikan selama enam bulan namun pihaknya akan berusaha sebelum enam bulan penyelidikan sudah selesai dan hasilnya bisa disampaikan.

 “Yang jelas proses penyelidikan ini dilakukan untuk mengetahui penyebab dari musibah ini, sehingga dikemudian hari kejadian serupa tidak terjadi lagi,” lontarnya.nov/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER