Begini Yang Dilakukan Bandara  Ngurah Rai Saat Penghujan

  • 02 Januari 2020
  • 18:40 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1943 Pengunjung
istimewa

Badung,suaradewata.com  – Memasuki musim penghujan di awal tahun 2020, Manajemen PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali menerapkan beberapa langkah antisipasi. 

Langkah tersebut diambil untuk memastikan kondisi bandar udara tetap dalam keadaan prima dalam melayani penerbangan serta pengguna jasa bandar udara.

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Herry A.Y. Sikado, menyatakan telah berkoordinasi dengan BMKG. Diman untuk saat ini prediksi wilayah Badung sebagai lokasi bandar udara belum termasuk ke dalam wilayah yang terdampak fenomena cuaca ekstrem.

"Kami selaku pengelola bandar udara telah menerapkan beberapa langkah antisipasi, terutama dalam kesiapan fasilitas,” ujarnya pada hari pertama masuk kerja di tahun 2020, Kamis (2/1).

Saat ini, kata dia masih suasana masa libur Nataru. Frekuensi penerbangan dari dan menuju Bali masih tinggi, tentunya keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

“Terutama untuk infrastruktur yang bersentuhan langsung dengan operasional pesawat udara, utamanya runway, taxiway dan apron, wajib dipastikan untuk dapat beroperasi optimal dalam kondisi cuaca apapun. Saluran drainase telah kami cek dan pastikan untuk bersih dari sedimen lumpur dan rerumputan yang dapat mengganggu aliran air. Hal ini menjadi kunci dari kondisi area sisi udara tetap dalam keadaan prima walaupun terjadi hujan lebat,” urainya.

Lnajutnya, area sisi udara, terutama runway, yang menjadi infrastruktur krusial bagi pergerakan pesawat udara, wajib bebas dari benda asing atau Foreign Object Debris (FOD) yang dapat membahayakan keselamatan operasional pesawat udara. 

Pembersihan rubber deposit yang timbul dari gesekan roda pesawat dengan permukaan landas pacu juga turut dilakukan secara periodik dengan bantuan kendaraan Runway Rubber Removal dan Runway Sweeper.

Selain memastikan kondisi infrastruktur di area sisi udara, Herry juga memastikan kondisi area terminal dan area jalan akses yang dilewati oleh publik di sekitar area bandar udara. 

“Rimbunan pohon peneduh di sekitar area jalan akses masuk dan jalan di area bandar udara turut kami pastikan untuk tidak membahayakan masyarakat jika nanti terjadi hujan lebat. Pun demikian dengan jaringan kabel, serta tentunya fasilitas terminal bandar udara,” tutup Herry.

Menurut prediksi Stasiun Meteorologi BMKG Ngurah Rai, sebagian wilayah Indonesia akan mengalami fenomena cuaca ekstrem mulai tanggal 5-10 Januari. Curah hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan terjadi di wilayah Sumatera, Jawa, serta diprediksi akan berlangsung pula di wilayah Kalimantan dan Sulawesi. mot/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER