Dimana Bumi Di Pijak, Disana Langit Di Junjung, Pesan AKBP Roby

  • 11 Desember 2019
  • 18:05 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1556 Pengunjung
istimewa

Badung, suaradewata.com - Setiap enam bulan sekali umat hindu merayakan hari Raya Pagerwesi yang jatuh pada Buda kliwon wuku Sinta dalam memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru sejati guru alam semesta). Ajaran hindu ini mengandung makna dalam kehidupan sebagai pelayan masyarakat yaitu perlindungan diri ( magehang raga) dari hal - hal buruk yang sering terjadi.

Tentu saja yang dapat melindungi diri kita adalah perbuatan baik yang didapat dari pengetahuan sejati dari seluruh ajaran kebajikan yang di turunkan melalui kitab-kitab suci agama masing-masing.

Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi, SIK mengatakan persembahyangan yang dilakukan bukan untuk pencitraan, namun bertujuan untuk mewujudkan rasa bhakti kehadapan Tuhan beserta segala manifestasinya, memohon keselamatan, pengampunan, dan petunjuk menuju hidup yang lebih baik,  serta menyadari akan kelemahan dan keterbatasan.

"Dengan melakukan perbuatan baik, seperti memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas fungsi kita, niscaya kita bisa menyucikan diri secara lahir dan bathin," terang AKBP Roby, Rabu, (11/12/2019).

Menurutnya persembahyangan dalam kehidupan sehari-hari merupakan ungkapan rasa bhakti yang setulus-tulusnya kepada Tuhan, sehingga dapat menumbuhkan keikhlasan, cinta kasih, rasa syukur, aman dalam jiwa yang tenang serta dapat mengatasi perbudakan material yang berujung pada pemeliharaan kesehatan.

"Ungkapan yang sering kita dengar, dimana bumi di pijak disana langit di junjung," ujarnya.

"Ini buktinya kalau beliau merupakan orang yang sangat rendah hati, tidak sombong yang patut di tauladani," ungkap Mangku Sija.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER