Kapolda Bali : Terorisme Bukan Musuh Polri, Tapi Seluruh Bangsa Wajib Melawan

  • 27 November 2019
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2127 Pengunjung
suaradewata

Denpasar, suaradewata.com - Kapolda Bali, Irjen Pol Petrus Reinhard Golose menegaskan bahwa saat ini memang selalu Polri yang jadi target dari serangan terorisme. Namun, ditegaskannya bahwa teroris bukanlah musuh Polri tetapi musuh seluruh lapisan masyarakat di tanah air Indonesia dan dunia.

Demikian ditegaskan Jendral bintang dua ini saat  meresmikan Museum Penanggulangan Terorisme yang pertama di Indonesia dan Gedung Sport Center "Prakasa Rucira Garjita", di Jalan WR Supratman, Tohpati, Denpasar, Rabu (27/11).

"Saya berharap keberadaan dua gedung ini dapat mengedukasi generasi muda dan masyarakat Bali agar mengingat mengenang apa yang sudah dilakukan oleh para penegak hukum, baik yang dilakukan oleh satuan tugas antiteror, BNPT dan seluruh instansi terkait," ujar Kapolda Bali.

Ia menuturkan, pembangunan gedung ini berawal ketika melihat "Ground Zero". Menurutnya, monumen itu tidak melihat polisi melindungi hak asasi manusia untuk hidup.

Pihaknya menilai, perjuangan Satgas Antiteror, Densus 88, BNPT, dan kita sadari bersama kita tidak bisa melawan teroris bersama - sama, sehingga pihaknya juga mengundang Amerika Serikat, Filipina, Australia, serta konsulat yang sepakat bahwa teroris menjadi musuh bersama yang harus dihilangkan dari republik ini dan itulah propaganda teroris

Golose menjelaskan, museum ini memiliki tiga fungsi, yaitu bersejarah, edukasi dan wisata yang akan dieksplor melalui museum penanggulangan terorisme ini dan dalam bingkai penegakan hukum.

Demikian juga keberadaan Gedung Sport Center "Prakasa Rucira Garjita" dan Museum Penanggulangan Terorisme, juga meliputi Persatuan Menembak Indonesia (PERBAKIN), International Defensive Pistol Association (IPDA), Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI), dan Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PERKEMI).

"Jadi saya coba menggambarkan bagaimana menghadapi teroris dengan mengingat dalam museum, seperti banyak anggota Polri yang meninggal, ratusan petugas Polri cedera dan bagaimana mereka mengubah modus operandi dengan menyerang anggota Polisi," pungkasnya.

Usai meresmikan, Dirinya langsung menggiring selruh tamu undangan untuk melihat gambaran tentng isi dari dokumentasi pengungkapan kasus terorisme di tanah air. Dari pengungkpan BOM Bali 1 hingga aksi teror lain di tanah air.

Terakhir saat memasuki gedung tenis meja di lantai II, orang nomor 1 di Polda Bali ini langsung disambut oleh atlet tenis meja dengan lilin dan tumpeng sebagai hari ulang tahun dari Kapolda yang ke-53 dimana 4 tahun lagi dirinya akan lepas jabatan dari anggota Polri (pensiun). mot/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER