Pasca Kapal Terbakar, 10 ABK Sempat Terombang-ambing di Laut Beberapa Jam

  • 06 November 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1972 Pengunjung
istimewa

Buleleng, suaradewata.com - Pasca terbakarnya kapal laut KM Bintang Jaya VI, Selasa (5/11/2019) di perairan laut Buleleng, 10 ABK kapal tersebut akhirnya tiba di Pelabuhan Celukan Bawang sekitar pukul 21.30 wita malam dengan selamat. Hanya saja, mereka masih trauma dengan insiden yang hampir saja merengut nyawa mereka.

Kapal itu berangkat dari Pelabuhan di Probolinggo menuju Papua mengambil ikan pada Senin (4/11/2019) sekitar pukul 17.00 Wib. Ketika tiba di lokasi terbakar, baling-baling kapal berbobot 168 GT mengalami masalah karena tersangkut tali. Nahkoda KM KM Bintang Jaya VI, Martin (37) memerintahkan anak buahnya untuk mematikan mesin agar bisa membersihkan baling-baling.

Usai bersih, mesin dihidupkan kembali. Saat itulah muncul api dan seketika membakar kapal tersebut. Kondisi itu membuat seluruh ABK panik dan terus meloncat ke laut untuk menyelamatkan diri. "Usai saya bersihkan, saya naik ke atas kapal. Ke kamar mandi. Kemudian ada teriakan teman-teman meminta pertolongan, bahwa dari mesin kapal keluar api. Kapal terbakar," tutur Handy Hede Data (40) salah satu crue dari 10 ABK Kapal KM Bintang Jaya VI.

Sementara Nahkoda Kapal, Martin membeberkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 11.00 wita. Saat kapal itu terbakar, ia langsung memetintahkan para ABK untuk meninggalkan kapal. IA bersama para ABK sempat terapung selama satu jam lamanya sebelum ditolong kapal Cargo Vioner berbendera HongkonG tujuan Australia.

"Kami sebenarnya bawa life jaket, tapi terbakar di kapal. Beruntung ada kapal Hongkong yang melintas dan langsung menolong kami. Kami semua selamat. Kejadian ini sudah dua kali saya alami. Pertama nabrak karang diperairan NTT. Sekarang kapal terbakar," ujar pria asal Tanjung Balai, Karimun.

Kapal tersebut berangkat atas nama perusahaan CV. Napoli untuk mengambil ikan di Papua. Menurut Martin, sebelum berangkat ia dan para ABK tidak memiliki firasat apapun. Sebab dirinya sudah biasa berangkat menuju wilayah Indonesia timur khususnya Papua sebulan sekali dengan waktu tempuh perjalanan selama seminggu lebih.

Kepala Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Laut Celukan Bawang, Made Oka mengaku, sudah meminta keterangan dari nahkoda kapal dan ABK kapal terkait kejadian ini. Dugaan sementara, penyebab kebakaran ini karena konsleting pada bagian aki mesin kapal.

"Pemulangan mereka dibantu komunitas pelabuhan celukan bawang. Kejadian seperti ini menjadi perhatian semua pihak terutama perusahaan, karena hal ini sering terjadi pada ABK ketika kecelakaan laut terjadi. Jadi mesti jadi perhatian serius," tandas Oka. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER