Pemkab Buleleng Bentuk Bank Sampah Setiap SKPD

  • 06 November 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1724 Pengunjung
istimewa

Buleleng, suaradewata.com - Pemkab Bulelenh terus berupaya menangani persoalan sampah di Buleleng. Kali ini, upayanya dilakukan dengan langsung mencanangkan, pengelolaan sampah di SKPD lingkup Pemkab Buleleng. Untuk program bank sampah ini, tidak hanya akan bernilai ekonomis, namun untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih, serta meminimalisir tumpukan sampah.

Hal ini terungkap saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng melakukan Sosialisasi Pengelolaan Sampah Perkantoran Berbasis 3R Kombinasi Bank Sampah dan Sosialisasi Peraturan Bupati Buleleng No. 39 Tahun 2019 tentang Penanganan Sampah, yang dipimpin langsung Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, pada Rabu (6/11/2019) di Ruang Rapat Dinas Pertanian Buleleng, yang diikuti oleh SKPD lingkup Pemkab Buleleng, BUMD, dan BUMN.

Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Made Rousmini mengatakan, seluruh peserta rapat ini setuju untuk mengelola sampah di kantor dan membentuk bank sampah. Menurut Rousmini, sejauh ini sudah ada tiga instansi yang membentuk bank sampah perkantoran yakni DLH, Perkimta dan Puskesmas Buleleng I.

"Pemkab Buleleng harus menjadi contoh bagi masyarakat Buleleng dalam pengelolaan sampah. Harapan kami dengan gerakan bank sampah di masing-masing SKPD akan merubah prilaku personil itu untuk hidup bersih, sehat dan menjaga lingkungan," ujar Rousmini.

Sementara itu Sekretaris DLH Buleleng, Ariston Adhi Pamungkas menjelaskan, sampah perkantoran akan dipisah berdasarkan beberapa kategori, kertas, botol plastik, kemasan plastik, organik, dan residu. Selanjutnya, sampah-sampah ini dikumpulkan sesuai jenisnya oleh petugas dan nantinya bisa dibawa ke bank sampah yang ada di SKPD masing-masing.

Hanya sampah kertas dan botol plastik yang memiliki nilai jual. Untuk sampah organik langsung akan diolah menjadi kompos. "Di Buleleng TPA hanya ada satu yaitu di Desa Bengkala, sekarang disana sudah overload. Saya yakin kalau program ini berjalan, tumpukan sampah di TPA bisa berkurang," tandas Ariston Pamungkas.

Bank sampah merupakan suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah, disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan sampah atau ke pengepul sampah. Nantinya, bank sampah akan dikelola dengan sistem perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetornya, warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER