Bayi Dengan Kondisi Kelainan Multiple Lahir di Buleleng

  • 23 September 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 2248 Pengunjung
suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Nasib tak beruntung dialami bayi berjenis kelamin perempuan yang baru berusia satu hari ini. Pasalnya, bayi yang lahir pada Senin (23/9/2019) sekitar pukul 02.45 wita ini, lahir dalam kondisi tak sempurna di sebuah klinik bersalin yang ada di wilayah Kelurahan Seririt, Buleleng. Kini bayi itu dalam perawatan di ruang NICU RSUD Buleleng.

Anak ketiga yang lahir dari pasangan suami istri (pasutri) Made Gorsi (37) dan suaminya Made Mujana (38) asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Buleleng ini, dalam kondisi terdapat kelebihan dua pasang kaki serta ada 4 tangan yang menempel pada tubuh bayi tersebut.

Berdasarkan hasil medis, bayi yang lahir normal itu merupakan kembar parasit atau kembar siam yang tidak sempurna. Bahkan, pada bagian perut bayi terlihat usus dan organ lainnya keluar. Dari informasi diterima, proses persalian Made Gorsi berlangsung normal.

Namun ketika lahir, bayi tersebut sudah terlihat mengalami kelainan. Saat proses persalinan bayi dengan berat 3 Kilogram (Kg) itu, sang ibu sempat kehabisan tenaga yang berdampak plasenta bayi macet dan tertinggal di dalam.

"Kami langsung melakukan tindakan manual untuk membantu mengeluarkan. Ada bagian plasenta yang tertinggal (race placenta) itu yang menyebabkan pasien kami rujuk ke rumah sakit," kata seorang bidan yang membantu proses persalinan Made Gorsi, Putu Riang Wulandari.

Untuk mendapatkan penanganan medis secara serius, bayi tersebut telah dirujuk ke RSUD Buleleng. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, bayi itu mengalami kelainan kongenital atau cacat, asfixia sedang namun dalam kondisi sehat.

Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara menjelaskan, pihak RSUD Buleleng menerima rujukan bayi itu sudah dalam kondisi lemah. Sehingga, langsung diberikan tindakan oksigen. "Kalau kondisi bayi membaik, kami akan rujuk ke RSUP Sanglah. Bayi dalam kondisi, ada empat pasang kaki, empat pasang tangan yang menempel pada tubuh bayi. Ini terjadi karena proses pembuhan tidak sempurna," ujar Budiantara.

Setelah melahirkan, kondisi ibu bayi Made Gorsi, masih dalam keadaan lemah namun sehat, sehingga tinggal melakukan pemulihan. "Ibu bayi masih kami rawat di salah satu ruang untuk mendapat perawatan usai melahirkan bayi dengan kondisi kembar siam tidak sempurna," ucal Budiantara.

Kondisi kelahiran bayi yang tidak sempurna ini, mendapat perhatian dari Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, yang langsung menjenguk bayi yang lahir dengan kelainan multiple itu di RSUD Buleleng. Menurut Sutjidra, kelainan ini adalah kelainan bawaan yang banyak saat bayi dilahirkan dan sangat langka terjadi.

Menurut Sutjidra yang juga dokter spesialis kandungan ini, tim dokter yang terdiri dari beberapa speasialis sepakat melakukan konsultasi untuk menangani kasus kelahiran ini. Ada banyak kelainan bawaan yang diidap bayi ini seperti kelainan pada tangan, kaki, perut dan liver.

"Kehamilan ini beresiko tinggi karena jarak kehamilan yang jauh, termasuk persalinannya yang jauh. Kasus ini, sang ibu mempunyai anak pertama berusia 19 tahun dan anak kedua berusia 12 tahun. Jadi jarak kehamilan dan persalinannya itu sangat jauh. Ini sudah beresiko sebenarnya," ungkap Sutjidra.

Bayi yang lahir dengan kelainan multiple ini agak sulit penanganannya. Sehingga, tim dokter masih berkonsultasi untuk mengatasi kelainan pada perut, liver dan tungkainya juga, termasuk rencana dirujuk ke RSUP Sanglah. "Tim dokter harus melihat kondisi bayi sebelum nanti dirujuk ke RSUP Sanglah, setelah melihat kesiapan bayi untuk mobilisasi ke RSUP Sanglah. Kami perlu konsultasi dengan dokter anak dan dokter anastesi untuk masalah ini," tandas Sutjidra. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER