BNN RI Gelar Seminar Nasional Kota Tanggap Ancaman Narkoba di Badung

  • 22 Agustus 2019
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 1819 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia (RI) menggelar seminar nasional Kota Tanggap Ancaman Narkoba di ruang Kriya Gosana Pusat Pemerintah Kabupaten Badung, Kamis, (22/08/2019). Kegiatan ini digelar di Kabupaten Badung lantaran BNN Kabupaten Badung mendapatkan nilai tertinggi dan terbaik tanggap terhadap ancaman narkoba. 

Sekretaris Utama BNN RI, Irjen Pol Drs. Adhi Prawoto, SH mengatakan kota tanggap ancaman narkoba ini kerjasama antara BNN RI dengan kelompok ahli di universitas Pajajaran Bandung. Sesuai Intruksi Presiden (Inpres) nomer 6 tahun 2018 bahwa seluruh kementerian lembaga itu harus melaksanakan rencana aksi pencegahan pembrantasan penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkotika. Untuk mengukur keberhasilan di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten/Kota seindonesia, BNN itu perlu melakukan kerjasama. Dimana nantinya yang bertanggung jawab yang melihat adalah kelompok ahli dari Universitas Pajajaran Bandung dengan cara membangun sistem Ikpotan (Indek kota tanggap terhadap narkotika).

Untuk yang pertama kalinya seminar tersebut digelar di kabupaten Badung lantaran untuk Kota Tanggap Ancaman Narkoba diraih nilai tertinggi dan terbanyak oleh BNN Kabupaten Badung Bali. Dimana kirteria penilaiannya meliputi adanya masalah ketanggapan keluarga, masyarakat, lingkungannya, Pemerintahannya, regulasi regulasi yang ada sesuatu daerah dalam melaksanakan pencegahan pembrantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Nanti kedepan kita mengetahui keaktifan seluruh Lembaga Daerah dalam melaksanakan Inpres nomer 6 tahun 2018, memang intruksi ini sampai 2019, sekarang kita sedang menyusun inpres tahun berikutnya dari 2020 sampai 2024," kata Irjen Pol Drs. Adhi Prawoto, Kamis, (22/08/2019).

Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa yang sekaligus membuka seminar tersebut mengatakan bahwa tentu dengan kegiatan ini dari Pemerintah Kabupaten Badung memberikan sambutan positif dan apresiasi yang luar biasa. Dengan seminar ini diharapkan dapat mewujudkan daerah-daerah guna menenakan penyalahgunaan narkoba.  

"Kami di Badung luar biasa ancaman narkoba ini, di Badung telah ditemukan pengedar atau penjual pindang dan penjual canang, seorang ibu menjual ikan pindang dia menjual dan mengedar narkoba," ucap Suiasa. 

Suiasa pun berharap, dengan hasil dari seminar tersebut akan membuat rumusan-rumusan berbagai rekomendasi dan hasil-hasil itu, Pemerintah Kabupaten Badung sangat berkepentingan. Sehingga hasil dari seminar tersebut dapat menjadi salah satu rujukan dalam menentukan kebijakan. 

"Kami kepada penyelenggara BNN RI, BNN Bali dan BNN Badung kami nyatakan mohon segala hasil seminar ini diberikan Pemkab Badung, yang nantinya kita gunakan sebagai salah satu rujukan dalam menentukan kebijakan kebiajakan strategis dan politik anggaran dalam melakukan upaya upaya penanggulangan narkoba sendiri," ujarnya.

Sementara, Kepala BNN Kabupaten Badung, Ni Ketut Masmini mengucapkan terimakasih kepada BNN RI yang telah menyelenggarakan seminar indek kita tanggap ancaman bahaya narkoba tersebut. Tentunya hal itu menjadi suatu pendorong bagi pihaknya dan juga sebagai bahan evaluasi diri apa-apa yang harus dibenahi. Karena dalam seminar ini ada masukan-masukan dari peserta seminar.

"Hal ini tentunya sabagai bahan untuk berbenah bagi kami, sehingga apa yang menjadi visi dan misi BNN Badung yaitu mewujudkan masyarakat Kabupaten Badung bersih dari narkoba dapat terwujud nantinya," ungkapnya.ang/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER