Libatkan Pedagang, DLH Gianyar dan Tim Lakukan Pembersihan Sampah

  • 18 Juli 2019
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 1779 Pengunjung
suaradewata

Gianyar, suaradewata.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar bersama jajaran terkait langsung mengambil tindakan nyata terkait timbunan sampah di kawasan Tebongkang, atau jalur wisata Desa Sayan – Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar. DLH bersama tim melaksanakan gorong royong pembersihan sampah itu di lokasi, Kamis (18/7) pagi.

Aksi kebersihan tersebut melibatkan perangkat desa, unsur BPD, LPM, Babinkamtibmas, Babinsa, dan masyarakat. Aksi ini juga melibatkan sejumlah pedagang yang berjualan di sekitar lokasi.

Kepala DLH Gianyar I Wayan Kujus Pawitra mengatakan, DLH tak ingin menunggu lama-lama untuk menyikapi persoalan sampah seperti ini. Dia menyampaikan, aksi ini wajib melibatkan para pedagang karena mereka selama ini sebagai komunitas yang sangat produktif menghasilkan sampah dan limbah pasar. Karena tak hanya sampah, selain di jalur desa wisata ini juga banyak digenangi limbah pasar. ‘’Walaupun pedagang telah membayar retribusi, tapi mereka perlu punya kepedulian tentang kebersihan lingkungan. Tentu tak sepantasnya setiap warga bebas mengguyurkan sampah secara illegal karena hanya telah membayar sejumlah retribusi atau pun pajak,’’  jelas pejabat asal Banjar Kesian, Desa Lebih, Gianyar ini.

Kujus Pawitra menyampaikan terima kasih kepada warga yang telah menginformasikan  tentang adanya timbunan sampah di suatu tempat, lebih-lebih di jalur wisata tersebut. Namun akan sangat bijak jika ada warga yang mau peduli terhadap lingkungan bersih dan asri, dengan cara mengambil langkah lebih bijak. Antara lain, mencegat pembuang sampah, mengingatkan, bahkan melaporkan kepada pihak terkait, minimal di desa atau petugas terkait, terhadap warga yang buang sampah sembarangan. “Bila perlu videokan jika ada pembuang sampah sembarangan. Jika ada data video ini, kami akan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mengambil langkah-langkah sesuai tata aturan yang berlaku,’’ jelasnya.

Kujus Pawitra menyampaikan, persoalan sampah seperti itu tentu tak hanya di jalur desa wisata Sayan - Singakerta. Pasti ada juga di beberapa lokasi lain karena kurang terpantau petugas. Oleh karena itu, langkah terbaik yang harus dilakukan masyarakat adalah meningkatkan kesadaran dan kepedulian tentang pentingnya tradisi hidup bersih dan sehat. ‘’Jika semua warga punya kesadaraan untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat, saya yakin tidak akan ada lagi timbunan sampah yang tak pada tempatnya. Kuncinya, ayo sadar dan peduli ini,’’ jelasnya.

 

Sebelumnya, DLH Kabupaten Gianyar mendapatkan pengaduan terkait kawasan simpang empat Singakerta, Ubud yang menjadi kumuh akibat banyak sampah yang terdapat di selokan. Sampah plastik dan sampah domestik lainnya memenuhi got sepanjang selokan di kawasan yang rawan macet tersebut. Bahkan menurut penuturan seorang warga sampah berasal dari pedagang kaki lima yang sering buang sampah dan sisa minyak goreng ke selokan, juga diperparah dengan sapmpah kiriman dari pasar yang berada di hulu serta kebiasaan masyarakat setempat yang membuang limbah rumah tangga dan sampah ke selokan. Padahal di kawasan tersebut sudah terpasang imbauan larangan pembuangan sampah ke selokan. rls/gus/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER