Terima Puluhan Lembar Upal, Nasabah Bank Lapor Polisi

  • 11 Juli 2019
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 1928 Pengunjung
google

Buleleng,suaradewata.com - Salah seorang nasabah bank melapor ke Polsek Seririt, lantaran uang yang diterima dari kasir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Seririt  ternyata terselip uang palsu (upal). Jumlahnya pun mencapai puluhan lembar. Dari pihak bank sebenarnya pada komplain pertama sudah ditanggapi dengan menggantinya, namun saat menerima uang ganti ternyata masih terselip upal.

Dari informasi awal menyebutkan, awalnya korban menarik uang di BRI Unit Seririt. Saat dicek ternyata terselip upal yang berjumlah puluhan lembar pecahan Rp100 ribu-an. Nasabah itupun akhirnya komplain kepada pihak bank dan diganti dengan pecahan yang asli. Setelah menerima uang pengganti, saat sudah berada diluar bank korban kembali menghitung uangnya.

Ternyata, masih ditemukan upal dengan pecahan Rp100 ribu-an dengan jumlah yang tidak sedikit. Korban pun kembali komplain kepada pihak bank, namun ditolak. Atas penolakan itu, nasabah itu memilih melaporkan kasus ini ke polisi.

Kapolsek Seririt, Kompol. Wayan Suka membenarkan laporan itu. Menurutnya, korban melapor atas kerugian yang dialamo setelah melakukan transaksi di bank, pada Senin (8/7/2019). Korban menarik uang puluhan juta di bank, ternyata ada puluhan lembar upal diantara puluhan juta uang yang diterima dari kasir BRI Unit Seririt.

Kasusnya masih dalam penyelidikan polisi. "Masih dilakukan pendalaman. Saksi pelapor sudah dimintai keterangan termasuk menyita sebagai barang bukti beberapa lembar upal pecahan Rp100 ribu-an," kata Kapolsek Suka, Rabu (10/7/2019) sore.

Sementara Kepala Kantor BRI Unit Seririt, Dodo Pontjo tidak menampik hal itu. Dodo mengaku, tidak berwenang memberikan penjelasan. Mengingat, kasus dugaan upal itu sudah diambil alih Kantor Cabang. "Soal pengawasan tentunya kami mempunyai, tapi kami belum tahu masalah yang sebenarnya seperti apa, sehingga kami tidak bisa memberikan informasi yang pasti," jelas Dodo Pontjo. rik/nop


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER