Tahun 2019, 71 Bangunan SD di Tabanan Rusak

  • 10 April 2019
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 1814 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com - Di tahun 2019 ini masih banyak bangunan Sekolah Dasar (SD) yang kondisinya bisa dikatakan tidak layak. Total ada 71 SD di Kabupaten Tabanan yang kondisi bangunanya rusak ringan sampai rusak berat.

Data diperoleh di Dinas Pendidikan Kabupaten Tabanan menyebutkan puluhan sekolah yang rusak tersebut tersebar disejumlah Kecamatan yakni di Kecamatan Baturiti sebanyak 4 sekolah, Kecamatan Tabanan 4 sekolah , Kecamatan Kediri 5 sekolah, Kecamatan Marga 1 sekolah, Kecamatan Penebel 12 sekolah, Kecamatan Pupuan 24 sekolah, Kecamatan Selemadeg Timur 6 sekolah, Kecamatan Kerambitan 2 sekolah dan Kecamatan Selemadeg Barat 13 sekolah. 

Kerusakan yang dialami rata-rata pada ruang kelas mulai dari dinding, hingga atap. Banyak bangunan yang atapnya sudah lapuk dimakan usia. Jika dibiarkan ditakutkan dapat membahayakan siswa.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Tabanan, I Made Sukanitera mengatakan jika sesuai dengan pendataan yang dilakukan saat ini ada 71 SD yang diusulkan untuk mendapatkan perbaikan melalui data BKK Provinsi. Dimana kondisi SD yang diusulkan mengalami rusak ringan hingga rusak berat. "Ada 71 SD ini kami usulkan di tahun 2019 untuk mendapatkan perbaikan," ungkapnya Selasa (9/4/2019). 

Disamping mengusulkan ke BKK Provinsi, ia menyebutkan bahwa bisa menggunakan DAK dan APBD Tabanan. Namun untuk memperoleh bantuan DAK setiap sekolah harus membuat pelaporan melalui Data Pokok Pendidikan (Dapodik). "Hanya saja permasalahanny sekarang masih ada sekolah yang belum paham mengisi data Dapodik. Jadinya tidak biza melaporkan secara rinci kondisi sekolah yang rusak ringan maupun rusak berat. Padahal kalau dilaporkan kemungkinan akan memperoleh bantuan dari pusat," jelasnya.

Parahnya lagi di tahun 2019 ini tidak ada anggaran perbaikan sekolah yang bersumber dari APBD Tabanan. Namun di tahun 2018 lalu ada sebanyak 43 SD yang diperbaiki dengan anggaran hampir Rp 8 Miliar. "Tapi kita berharap pengajuan sekolah rusak di 2019 bisa terealisasi dan diperbaiki di tahun 2020 nanti," tandas Sukanitera. ayu/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER