Warga Riang Gede Resah Pasca Air PAMDes Disebut Mengandung E Coli

  • 17 Oktober 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2901 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – Pasca hasil laboratorium yang didapatkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan bahwa air PAMDes yang dikonsumsi warga Banjar Darma, Desa Riang Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan, mengandung bakteri E Coli, warga kini mengaku resah. Lantaran sudah sejak lama warga mengkonsumsi air PAMDes. Disamping itu, warga yang mengalami diare tak hanya yang mengkonsumsi air PAMDes saja, namun juga mengkonsumsi air kemasan lainnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Tabanan mengambil sampel air PAMDes di Banjar Darma setelah 56 orang warganya diserang diare dalam jangka waktu 10 hari, sehingga Dinkes Tabanan pun menetapkan KLB.

Perbekel Desa Riang Gede, I Dewa Putu Arya, mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari warganya total ada 88 orang warga yang terserang diare. Namun kini sudah tak ada lagi penambahan kasus, karena kasus terakhir muncul tanggal 2 Oktober 2018 lalu. “Yang sempat dirawat di Rumah Sakit juga sudah boleh pulang,” ujarnya Rabu (17/10/2018).

Namun masyarakat merasa resah karena hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan menunjukkan bahwa sampel air yang dikonsumsi warga mengandung bakteri E.coli. Disamping itu, menurutnya penampungan air induk juga sempat dilakukan cek laboratorium di Jakarta dan hasilnya aman alias air tidak mengandung bakteri E. Coli. “Kalau dikatakan saluran ke masing-masing rumah yang tercemar, disini belum ada satu tahun kita melakukan perbaikan pipa,” imbuhnya.

Arya pun menilai Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan kurang berkoordinasi dengan pihak Desa mengenai hasil laboratorium tersebut sehingga masyarakat dibuat resah. Atas kondisi tersebut, maka dalam waktu dekat pihaknya akan mengundang Kepala Dinas Keseahatan untuk melakukan diskusi bersama agar masyarakat tidak resah lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan, dr. I Nyoman Suratmika mengatakan jika hal itu terjadi karena hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali keluar belakangan. Dimana berdasarkan hasil lab Dinas Kesehatan Tabanan sampel air yang diambil mengandung coliform sedangkan hasil lab Dinas Kesehatan Provinsi Bali menunjukkan E.Coli. “Tetapi kasus sudah tertangani dengan tuntas,” ungkapnya.ayu/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER