Sebelum Pementasan, 300 Penari Rejang Sandat Ratu Segara Nunas Pasupati

  • 28 Juli 2018
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2791 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com – 300 Penari Tari Rejang Sandat Ratu Segara di DTW Tanah Lot, Kecamatan Kediri, Tabanan, nunas pasupati sekaligus Matur Pekeling di Pura Luhur Tanah Lot, Jumat (27/7/2018). Usai persembahyangan, para penari selanjutnya melakukan pengaturan lokasi menari. Aura magis pun sangat terasa ketika para penari mulai menari diiringi alunan music dan lagu khas Ratu Segara.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan kegiatan ini dilakukan guna memohon ijin dan restu sebelum pementasan Tari Rejang Sandat Ratu Segara dilakukan pada tanggal 18 Agustus 2018 mendatang di DTW Tanah Lot yang melibatkan 1.800 orang penari. “Kita juga nunas pasupati untuk 300 orang penari inti dari setiap kecamatan, karena mereka yang mengajarkan ribuan penari lainnya di masing-masing kecamatan,” ungkapnya.

Rencanya glady akan dilakukan tiga hari sebelum hari H yakni pada tanggal 15 Agustus 2018 mendatang. Bupati Eka menambahkan, Tari Rejang Sandat Ratu Segara ini tidak bisa sembarangan dipentaskan karena merupakan tarian sakral sehingga hanya akan ditarikan pada momen-momen tertentu tergantung dari Pawisik. Dan ketika pementasan nanti, tidak boleh ada orang yang memotong atau masuk dalam tarian berdurasi 11 menit tersebut, meskipun ada penari yang trance.

Bupati Eka kembali menjelaskan bahwa Tari Rejang Sandat Ratu Segara ini diciptakan sebagai rasa syukur terhadai ibu pertiwi yakni Ratu Segara yang telah memberikan keselamatan dan kemakmuran kepada semua makhluk. “Bentuk kasih sayang, eling dan ungkapan rasa terima kasih kepada alam, kepada Sang Ibu Ratu Segara,” pungkasnya. ayu/sar


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER