Pasca Kerusuhan Mako Brimob, Ini Penjelasan Menkopolhukam Wiranto

  • 10 Mei 2018
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 3228 Pengunjung
istimewa

Jakarta, suaradewata.com  - Pasca terjadinya kerusuhan di Mako Brimob, Jakarta yang menewaskan 5 anggota polisi dan 1 napi Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto langsung memberikan keterangan pers Kamis,(10/05/2018).

Dalam keterangan pers yang diterima redaksi www.suaradewata.com Menkopolhukam Wiranto menegaskan beberapa point. Diantaranya ;

  1. Pelaku Kerusuhan adalah terorisme dalam tahanan yang seharusnya sadar akan perbuatannnya, justru melakukan kekejaman dengan merampas senjata, menyandera, menyiksa bahkan membunuh petugas dengan cara-cara keji melampaui batas-batas kemanusiaan.
  2. Sesuai dengan sikap pemerintah Indonesia yang telah berkali-kali disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bahwa dalam menghadapi terorisme selalu bersikap tegas tidak pandang bulu, maka melalui rapat koordinasi dari seluruh pemangku kepentingan, telah derancanakan serbuan untuk melucuti dan melumpuhkan para teroris yang telah diisolasi pada lokasi tertentu
  3. Sesuai dengan standar prosedur operasional yang berlaku secara universal, aparat keamanan telah memberikan ultimatum kepada para perusuh. Aparat meminta para pelaku “menyerah atau menghadapi risiko serbuan” dengan batasan waktu tertentu.
  4. Pada Kamis (10/5) sebelum fajar mereka menyatakan menyerah tanpa syarat, satu persatu keluar dari posisi mereka menyerahkan diri kepada petugas dengan tanpa senjata sebanyak 145 orang.
  5. Bagi sisa teroris yang tidak menyerah dilakukan serbuan oleh aparat keamanan di lokasi bertahan mereka. Dalam kontak tembak yang berlangsung singkat sepuluh orang teroris menyerah.
  6. Demikian penjelasan resmi yang perlu disampaikan dan kepada seluruh masyarakat saya sampaikan :
  7. Terimakasih atas dukungan dan apresiasi terhadap pemerintah atau aparat keamanan untuk menyelesaikan kasus ini dengan tenang, tanpa emosional dan tetap berlandaskan hukum yang berlaku.
  8. Mendoakan agar arwah para petugas keamanan sebagai syuhada dalam melaksanakan tugas, mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
  9. Melanjutkan kebersamaan dan tekad kita untuk melawan aksi terorisme dan radikalisme yang masih ada dalam kehidupan kita sebagai bangsa Indonesia.

Seperti berita disejumlah media yang beredar bahwa telah terjadi kerusuhan di Mako Brimob, Jakarta, mulai Selasa malam (8/5). Kala itu, sejumlah napi di Blok C dan B mengamuk. Mereka menjebol pintu dan dinding sel tahanan. Petugas yang sedang berjaga dibuat kalang kabut oleh aksi sporadis tersebut, bahkan enam di antaranya menjadi sandera.

Akibatnya tragis. enam orang meninggal dunia, lima polisi dan satu napi. Mereka adalah Bripda Wahyu Catur Pamungkas, Bripda Syukron Fadhli, Ipda Rospuji, Bripka Denny Setiadi, dan Briptu Fandi Setyo Nugroho. Mereka tewas diduga akibat luka yang dipicu senjata tajam dan senjata api. Sementara dari pihak napi, Benny Syamsu Tresna dilaporkan tewas tertembak.rls/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER