Gema Santi Merupakan Pondasi dari Seluruh Program Pemerintah di Kabupaten Klungkung

  • 19 Januari 2018
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 4328 Pengunjung
suara dewata

Klungkung,  suaradewata.com - Diawal tahun 2018 ini, Pemkab Klungkung menggelar temu wirasa di Banjar Sema agung, Desa Tusan Kecamatan Banjarangkan. Temu wirasa mempunyai tujuan menyerap aspirasi langsung dari masyarakat dan memberikan saran maupun kritikan terkait program pemerintah Kabupaten Klungkung. Dalam temu wirasa tersebut hadir Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta, Sekda Klungkung Putu Gde Winastra, seluruh kepala OPD di lingkungkan Pemkab Klungkung, Perbekel serta Bendesa se-Kecamatan Banjarangkan, jumat (19/1).

Dalam temu wirasa, Bupati Suwirta memaparkan program pemerintah yang sudah dibuat selama 4 tahun kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta. Program tersebut diantaranya  dibidang kesehatan yakni program yang bernama Universal Health Coverage atau UHC yang dianggarkan sebesar 23,9 miliar. UHC merupakan komitmen daerah untuk terus membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis, UHC diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui keikutsertaan dalam jaminan kesehatan nasional bagi seluruh penduduk Kabupaten Klungkung. Selain UHC, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan juga ada peningkatan, RSUD Klungkung yang dulunya masih type C sekarang sudah menjadi type B, RS. Pratama Gema Santi, dan akan didukung dengan 9 puskesmas bersalin dan 3 puskesmas rawat inap, sehingga diharapkan angka harapan hidup di Klungkung mampu meningkat setiap tahunnya. Dibidang Pendidikan, diberikan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu serta peningkatan sarana prasarana pendidikan sehingga memberikan kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Untuk mendukung program pendidikan, juga dibuat Angkutan Siswa Gratis yang akan melayani 1.408 siswa SMP dari Kecamatan Klungkung, Dawan dan Banjarangkan.

Selanjutnya adalah program Bedah Desa, program ini merupakan kegiatan yang turun langsung ke desa-desa di Kabupaten Klungkung. Dalam program ini banyak membedah permasalahan yang ada di desa, seperti kemiskinan, sosial, perekonomian, infrastruktur, potensi, dan pendidikan. Selain itu, ada pula inovasi-inovasi yang dibuat untuk mempermudah administrasi kependudukan diantaranya Kawismara yang merupakan program mendapat akte perkawinan saat pernikahan, Belananda program untuk bayi yang baru lahir akan langsung mendapatkan akte kelahiran, Pitra Bakti yaitu program pelayanan terintegrasi untuk penerbitan akte kematian.

Dibidang Pariwisata banyak sekali kegiatan yang sudah berjalan untuk mempromosikan wisata Maupun melestarikan seni budaya di Kabupaten Klungkung, yakni festival Semarapura, festival Nusa Penida, Klungkung Menari dan City Tour. Dengan promosi yang sudah dilakukan dengan maksimal, maka imbasnya adalah kenaikan PAD terus mengalami kenaikan setiap tahun, dari tahun 2013 sebanyak 67,4 miliar diathun 2017 meningkat menjadi 153,37 miliar dengan persentase kenaikan adalah 127,5%.

Salah satu program yang menangani masalah lingkungan yaitu masalah sampah, Pemkab Klungkung sudah membuat program yang bernama Tempat Olah Sampah Sementara (TOSS) yang diharapkan mampu mengatasi masalah sampah di Klungkung.

Seusai memaparkan program, Bupati Suwirta menyampaikan bahwa seluruh program yang sudah dibuat, dasar atau pondasinya adalah Gema santi. Karena Gema santi singkatan dari Gerakan Masyarakat yang santun dan inovatif dan seluruh program yang dibuat bertujuan untuk memberikan kebahagian kepada seluruh masyarakat di Klungkung. Selain itu, keaktifan dan peran serta dari masyarakat juga diharapkan dalam proses pembangunan dan mendukung seluruh program pemerintah. ars/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER