Peresmian PLTMH Kerjasama Pemkab Tabanan dan Toyama

  • 27 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3066 Pengunjung
suara dewata

Tabanan, suaradewata.com – Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang merupakan proyek hibah dari Pemerintah Kota Toyama, Jepang, dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) akhirnya diresmikan Senin (27/11/2017). Peresmian PLTMH di Subak Jatiluwih ini sendiri merupakan kerjasama Pemkab Tabanan dengan Pemerintah Jepang yang sebelumnya telah melalui proses panjang selama tiga tahun.

Bersama Walikota Toyama Jepang Masashi Mori, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti meresmikan PLTMH secara simbolis disaksikan para undangan mulai dari Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan Kementerian ESDM RI, Maritje Hutapea, Konsulat Jenderal Jepang Mr. Takata Khosin, Dubes Jepang Masasy Mori, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, serta undangan lainnya.

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengaku sangat berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan Pemerintah Kota Toyama. Sebab, bantuan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup para petani. “Serta yang terpenting adalah memberi edukasi mengenai pemanfaatan energi baru terbarukan yang tetap mengedepankan upaya pelestarian alam dan lingkungan. Khususnya di Jatiluwih,” tegas Bupati Eka.

Menurutnya, pemanfaatan energi baru terbarukan sangat penting di saat ini. Terlebih, di Jatiluwih telah ditetapkan sebagai bagian dari bentang alam Subak di Bali yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. “Menjaga kawasan ini (Jatiluwih) tidak mudah. Oleh karena itu dengan adanya perhatian dari Pemerintah Kota Toyama ini akan sangat membantu meningkatkan kepedulian terhadap warisan budaya dunia yang harus kita jaga bersama,” sambungnya.

Sementara itu Walikota Toyama Masashi Mori mengatakan pihaknya merasa mendapatkan kehormatan dari Pemerintah Kabupaten Tabanan yang bersedia menjalin kerja sama. Terlebih, Pemerintah Kota Toyama mengemban tugas dari Pemerintah Jepang untuk mengembangkan teknologi yang telah berhasil diterapkan ke berbagai negara dalam rangka mengembangkan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. “Karena Kota Toyama telah ditetapkan sebagai model lingkungan dan future city oleh Pemerintah Jepang,” ungkapnya.

Itu sebabnya, dalam beberapa waktu terakhir ini, pihaknya berusaha mengembangkan teknologi dan proyek-proyek yang bertujuan untuk memecahkan persoalan perkotaan dan pengembangan daerah. “Serangkaian itu, Pemerintah Kota Toyama menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang sudah dimulai sejak Maret 2014. Dan, setelah tiga setengah tahun melalui proses yang cukup panjang, akhirnya pada hari ini kita bisa meresmikan PLTMH. Ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia, Pemprov Bali, Pemkab Tabanan, dan masyarakat subak,” imbuhnya seraya berharap pemanfaatan teknologi ini bisa diterapkan di wilayah lainnya di Bali maupun di Indonesia.

PLTMH adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya, seperti saluran irigasi, air terjun, dan sungai dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air sehingga menghasilkan listrik. Dan berdasarkan dari sosialisasi yang diberikan mesin ini ramah lingkungan, dan nantinya listrik yang dihasilkan di prioritaskan untuk lampu penerangan jalan sepanjang objek wisata karena belum ada listriknya sekarang, dan jalan subak, trekking, bale subak, Pura Subak dan selanjutnya akan disalurkan penyosohan gabah dan lainnya.
Sebelumnya mesin turbin pertama dipasang pada tanggal 21 September 2017 lalu. Tak hanya untuk masyarakat dan pariwisata saja, keberadaan PLTMH ini nantinya juga diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidikan karena dapat menjadi pusat penelitian baik studi banding tentang mekanis maupun biologis. ayu/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER