Atap Bale Gong Pura Manik Corong "Luluh Lantak" Disapu Angin Puyuh

  • 13 November 2017
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 3603 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Atap Bale Gong Pura Manik Corong, Desa Sumita, Gianyar, roboh dan menimpa tembok penyengker pura setelah diterjang angin kencang yang disertai hujan deras, Senin (13/11) pukul 13.20 wita. Padahal Bale Gong tersebut baru selesai dibanbun 2 bulan yang lalu dengan biaya Rp. 250 juta.

Menurut kesaksian seorang warga, Putu Suyadnyana (36) menuturkan, sebelum atap bale gong Pura Manik Corong roboh, hujan deras disertai angin kencang melanda daerah Desa Sumita. Angin kencang entah datangnya darimana membuat pohon kelapa yang berada di pinggir sawah dekat pura sampai merunduk. “Kejadiannya sangat cepat, kurang lebih sekitar 15-20 detik angin bertiup sangat kencang,” terang Suyadnyana.

Bale gong yang terletak di tempat di jaba tengah Pura Manik Corong, langsung terkena tiupan angin kencang, menyebabkan tiang atap bale gong terangkat dari sendinya dan roboh menimpa tembok penyengker pura. “Padahal bale gong ini baru 2 bulan yang lalu selesai dibangun,” ujar Suyadnyana ketika ditemui di lokasi.

Sementara itu, Bendesa adat Sumita, Gede Putra (55) mengatakan, bale gong berukuran 9x6 meter ini dibangun menggunakan biaya swadaya dari 500 KK warga Desa Sumita dan dana BKK senilai Rp.250 juta. Pembangunan dimulai 5 bulan yang lalu dan selesai dalam waktu 3 bulan. “Setelah kejadian ini sisa bale gong yang roboh akan dibersihkan. Kemudian akan dilakukan upacara pecaruan saat piodalan yang bertepatan dengan Tumpek Landep nanti,” jelas Gede Putra.

Sedangkan Perbekel Desa Sumita, Made Nada mengatakan begitu menerima laporan atap bale gong roboh tersapu angin kencang, ia langsung melaporkan kejadian ke instansi terkait. “Kami harap pemerintah kabupaten Gianyar bisa membantu masyarakat kami untuk membangun kembali atap bale gong yang roboh akibat bencana alam ini," ha”apnya.gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER