Waduh...20 Pengungsi Asal Rendang Pilih Tidur di Tegalan dengan Tenda Terpal

  • 28 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3633 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com– Jumlah pengungsi asal Karangasem ke Kabupaten Tabanan sudah mencapai tiga ribu lebih. Mereka menempati posko-posko pengungsi yang disiapkan, dan juga beberapa diantara mereka memilih tinggal di rumah sanak familinya di Tabanan. Namun demikian berbeda dengan keluarga I Komang Mudita,52 asal Desa Rendang Karangasem. Dia memilih mengungsi ditegalan milik warga Bongan Jawa, Kecamatan Tabanan. Dia mendirikan tenda bersama 20 orang keluarganya dengan beralasakan karpet dan beratap terpal dengan air dan penerangan yang sangat terbatas.

Saat ditemui dilokasi Kamis, (28/09/2017) Mudita dan keluarganya mengaku sudah hampir seminggu berada dilokasi tersebut. Tanah yang ditempatinya bersama 20 orang keluarganya itu adalah milik warga sekitar. Awalnya dia mengaku memang ada keluarganya di wilayah tersebut. Namun karena keluarganya banyak sehingga tidak cukup, sehingga pihkanya memilih mengungsi ditegalan tersebut dengan mendirikan terpal. Selain alasan jumlah keluarganya banyak sehingga lebih nyaman berada di lokasi tersebut, alasan lain Mudita memilih tegalan sebagai tempat mengungsi lantaran dia mengungsi bersama hewan piaraannya. Dia dan keluarganya membawa serta 46 ekor sapi untuk mengungsi di kawasan tersebut. Sehingga setiap hari dia dan keluarganya mencari rumput untuk makan sapi-sapinya itu. “Setiap hari kami mencari rumput untuk memberi makan sapi-sapi milik keluarga kami itu,” akunya. Dia memilih tetap memelihara sapinya, lantaran kalau dijual harganya sangat murah dan dipastikan pihaknya akan merugi.

Dipihak lain, Prebekel Desa Bongan, I Ketut Sukarta saat dikonfirmasi membenarkan ada pengungsi asal Rendang yang menempati tanah warga di Banjar Bongan Jawa, Desa Bongan, Kecamatan Tabanan. Namun pihaknya membantah kalau telah menelantarkan para pengungsi tersebut. “Mereka mendirikan tenda disebuah tegalan, sambil memelihara sapinya yang jumlahnya puluhan, dan mereka malamnya ada yang tidur di rumah penduduk, jadi tidak semua tidur disana, memang biasanya ada beberapa yang tidur disana sambil menjaga sapinya,” beber Sukarta. Pihaknya menegaskan tidak ada pengungsi yang terlantar, karena pihaknya telah mengurus semuanya. Bahkan di mengaku telah mendatangi lokasi dengan Camat dan Kapolsek untuk membujuk agar bersedia tinggal dirumah penduduk, namun mereka memilih tempat itu dengan alasan sambil menjaga sapinya. tim/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER