Gunung Agung Dalam Zona Orange, Badan Geologi Resmi Keluarkan VONA

  • 27 September 2017
  • 00:00 WITA
  • Karangasem
  • Dibaca: 6817 Pengunjung
suaradewata.com

Karangasem, suaradewata.com - Pihak Badan Geologi dan Mitigasi, kementrian ESDM akhirnya secara resmi mengeluarkan Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) atau peringatan bahaya bagi pesawat untuk melintas di atas Gunung Agung. Kabid Mitigasi dan Geologi Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi PVMBG, Kementrian ESDM, I Gede Suantika, kepada wartawan Rabu (27/9/2017) membenarkan perihal dikeluarkannya VONA tersebut. 

Menurut Suantika VONA itu dikeluarkan untuk arah travel penerbangan yang bertujuan agar pesawat bisa menghindari zona Orange atau Red yang sangat membahayakan bagi penerbangan. Karena lontaran dan sebaran partikel abu vulkanik yang sangat halus diudara bisa menyebabkan kerusakan pada turbin pesawat hingga memicu terjadinya kecelakaan. 

“Intinya ini untuk menghindari bahaya abu vulkanik yang menyebar diudara, dimana lalulintas penerbangan di udara sangat padat dan sangat memerlukan informasi sebaran abu vulkanik ini,” tegasnya. 

Informasi mengenai sebaran abu vulkanik ini menjadi sangat penting bagi dunia penerbangan, pada zaman dulu pesawat terbang itu tidak dilengkapi dengan radar,  sehingga tidak bisa mendeteksi adanya abu gunung api. Bahayanya ketika sebuah pesawat masuk kedalam wilayah VONA yang merupakan wilayah sebaran abu gunung api yang halus, maka mesin pesawat akan menyedot abu tersebut dan terkumpul di mesin pesawat. Karena suhunya sampai 500 derajat, maka abu itu akan meleleh menjadi glass. Nah glass inilah yang kemudian menempel diturbin sehingga turbin rusak dan menyebabkan terjadi kecelakaan dalam penerbangan. 

Disebutkannya level dalam VONA yakni Green, Yelow, Orange dan Red. Ketika levelnya sudah Red artinya sudah ada lontaran abu vilkanik diudara setinggi lebih dari 1000 kaki, sementara untuk level Orange atau Yelow artinya lontaran atau sebarran abu masih berada dibawah 1000 kaki. nov/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER