Hama Busuk Buah Mengganas, Tanaman Kakao Kian Ditinggalkan

  • 17 Mei 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3505 Pengunjung
suaradewata.com

Bangli suaradewata.com – Para petani disejumlah kecamatan di Bangli kian mengeluhkan ganasnya serangan penyakit busuk buah yang menyerang tanaman kakao miliknya. Tragisnya, meski berbagai upaya telah dilakukan petani, namun belum membuahkan hasil yang maksimal. Akibatnya, banyak petani melakukan pembabatan tanaman kakou untuk beralih menanam tanaman yang lebih menjanjikan. "Selama ini, berbagai upaya telah kami lakukan untuk memberantas serangan hama kakao, namun tidak pernah berhasil,” ungkap Ketut Wiranata salah seorang petani kakao di desa Tembuku, Rabu (17/05/2017).

Padahal, diakui, beberapa tahun lalu tanaman coklat merupakan primadona bagi petani diwilayah setempat. “Karena banyaknya serangan penyakit tersebut, sekarang banyak petani kakao yang telah beralih menanam tanaman lain yang lebih menguntungkan seperti jeruk,” tegasnya.  Dikatakan, buah kakao yang terserang hama busuk buah umumnya sudah mendekati masa panen sehingga menyebabkan buah menjadi gugur dan busuk. Buahnya jadi menghitam dan di dalam buah terdapat ulat berwarna putih dan hitam. Ukurannya buahnya juga menjadi lebih kecil karena perkembangannya terganggu akibat hama tersebut. “Kondisi itu yang menyebabkan nilai jual turun, sehingga petani beralih menanam tanaman lain,” sebutnya.

Diakui pula, penyebab gagalnya penanggulangan serangan hama ini lantaran selama ini, petani tidak mau kompak melakukan pemberantasan. Kata dia, meski ada satu dua petani yang melakukan pemeberantasan, namun hal itu akan sia-sia, karena hama buah cepat berpindah ke tanaman lain. Oleh karena itu, diharapkan, bila petani mau mengembalikan kejayaan coklat harus kompak memerangi hama busuk buah tersebut. 

Hal yang sama juga disampaikan, Putu Kerti petani lainnya. Rusaknya tanaman coklat juga akibat petani malas melakukan perawatan pada tanaman kakaonya. Disebutkan, hampir tidak ada petani yang melakukan perawatan tanaman secara kontinyu seperti pemupukan, pemangkasan hingga penyemrotan obat pembasmi hama. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER