Wujudkan Desa Mandiri, Lomba Evaluasi Perkembangan Desa Dibuka

  • 17 Mei 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3432 Pengunjung
istimewa

Bangli, suaradewata.com – Untuk mewujudkan sebuah desa yang mandiri dalam segala bidang, Bupati Bangli I Made Gianyar SH, M.Hum membuka lomba evaluasi perkembangan desa di desa Abuan, Susut, Rabu (17/5/2017). Acara yang dipusatkan di balai desa setempat di hadiri oleh Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny . Sariasih Sedana Arta, Ny. Giri putra, Kepala OPD terkait, Camat Susut, Perbekel Desa Abuan serta tim evaluasi perkembangan desa kabupaten Bangli. 

Bupati Bangli Made Gianyar dalam sambutannya, menyampaikan tingginya perhatian pemerintah kabupaten Bangli terhadap pembangunan desa, mengingat desa merupakan entitas penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat. “Seluruh kegiatan pembangunan yang berlangsung didesa korelasinya dengan upaya percepatan capaian pembangunan yang diarahkan pada upaya terpadu dengan mengembangkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan desa,” ungkapnya. Untuk itu, pemerintah pusat maupun daerah telah menetapkan kebijakan baik dalam bentuk regulasi maupun program / kegiatan yang diarahkan untuk penguatan kelembagaan sebagai pendongkrak motivasi dan swadaya gotong royong masyarakat desa serta inovasi dan kreativitas pemerintah desa dalam pencapaian program pembangunan pedesaan. 

Oleh karena itu, kegiatan lomba desa ini merupakan langkah komprehensif secara terarah, terkoordinasi terpadu dan berkelanjutan dalam rangka melakukan evaluasi dan pembinaan pemerintah desa. Lebih lanjut disampaikan, evaluasi perkembangan desa/kelurahan dilakukan untuk membandingkan data tingkat perkembangan desa/kelurahan 2 (dua) tahun terakhir yang ditunjukkan dalam data administrasi sesuai 3 bidang, yakni bidang pemerintahan, bidang kewilayahan dan bidang kemasyarakatan yang didukung dengan data pendukung yang ada dengan memadukan kenyataan yang ada dilapangan. Tim evaluasi perkembangan desa/kelurahan akan menilai ke 3 bidang tersebut dengan mengacu kepada skor yang ditentukan dalam Permendagri nomor 81 tahun 2015. 

Pihaknya berharap , hendaknya perlombaan desa ini dapat membawa perubahan di masyarakat melalui tata kehidupan masyarakat yang mandiri terdidik, hidup bersih dan sehat serta sejatera dengan memperhatikan pemeliharaan lingkungan yang ada dan perangkat desa dilapangan maupun memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. 

Sementara Perbekel Desa Apuan, Made Cerita, dalam laporannya, menyampaikan potensi desa Apuan dalam pemanfatan lahan meliputi pertanian 190.7,  ha perkebunan 63,50 ha, lahan  lainnya 1,000 ha. Masyarakat desa apuan lebih dominan menjadi petani yaitu  menanam padi dan memanen padi, menanam palawija. Selain itu desa Apuan memiliki potensi di bidang kerajinan ukiran kayu, usaha pembuatan sabun, usaha jamur tiram. “Selain itu, keberadaan air terjun Tibumana kita harapkan dapat dikembangkan sebagai destinasi pariwisata di desa kami,” ungkapnya. 

Selama ini, diakui, program pembangunan dan pemberdayaan  masyarakat tidak terlepas dari peran kaum perempuan. Untuk itu, dalam upaya pemberdayaan perempuan melalui kesetaraan gender pemerintah desa Apuan selalu mengutamakan peningkatan kaum perempuan melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan. Dimana, data tingkat perkembangan desa lebih menitikberatkan pada pelaksanaan 10 program pokok PKK dan keberadaan kelompok kerja (Pokja) dan dasawisma. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER