"Perang Api" Saat Parade Budaya di Buleleng

  • 31 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3715 Pengunjung
suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Ratusan masyarakat Buleleng, dibuat heboh dengan aksi nekat sejumlah orang saling memukul menggunakan daun kelapa kering yang dibakar. Ini merupakan, permainan Ngamuk-amukan atau Perang Api yang ditunjukan para peserta Parade Budaya dari Kecamatan Sukasada, yang ditampilkan serangkaian HUT Kota Singaraja yang ke-413 Jumat (31/3/2017) sore, yang dibuka Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra.

Salah satu dari sekian adanya permainan tradisional yang tampil yakni, permainan Ngamuk-amukan atau Perang Api merupakan tradisi secara turun temurun yang dilakukan warga Desa Padang Bulia, Kecamatan Sukasada.

Parade Budaya mengusung tema "Nora Alpaka" yang punya makna "Jangan Melupakan Warisan Nenek Moyang", mendapat apresiasi penuh dari masyarakat Buleleng yang memadati area Tugu Singa Ambara Raja.

Permainan tradisional khas Buleleng yang ditampikan ini, merupakan upaya dari Pemkab Buleleng untuk mengembalikan permainan tradisional yang mulai dilupakan masyarakat ditengah era modern. Untuk memperkenalkan kembali, maka Pemkab Buleleng mengkemas permainan tradisional ini dalam parade Budaya.

Pemkab Buleleng kali ini, melombakan parade budaya untuk menyemangati peserta yang mengikuti parade budaya ini. Diharapkan dengan penampilan berbagai kesenian dan kebudayaan khas dari masing-masing kecamatan ini, mampu memberi pengetahuan kepada generasi penerus.

Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra mengatakan, dengan parade budaya ini, diharapkan mampu melestarikan permainan tradisional agar para generasi muda bisa mengenal permainan yang sudah diwariskan oleh nenek moyang.

"Kami diwariskan kebudayaan oleh leluhur. Tugas sekarang adalah, melestarikannya. Kami akan kembangkan permainan tradisional ini, agar bisa menjadi daya tarik untuk wisatawan ke Buleleng," kata Wabup Sutjidra, usai membuka Parade Budaya.

Sementara Ketua Panitia yang juga sekaligus Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng, Putu Tastra Wijaya menjelaskan, parade budaya ini merupakan sajian kesenian yang dikemas dalam bentuk parade budaya. "Selain memberikan hiburan, parade Budaya ini memberikan wadah para seniman untuk bisa eksis berkarya," pungkas Tastra.

Parade Budaya pada tahun ini, mengambil rute mulai dari Tugu Singa Ambara Raja, lalu menuju jalan Veteran, jalan Gajah Mada, Jalan Dr. Sutomo, jalan Ayani lalu finish di jalan Dewi Sartika. Untuk pemenang lomba parade budaya ini, Panitia menyediakan hadiah berupa piagam dan uang pembinaan. rik/adi/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER