Akibat Isu Maningitis Babi, Omzet Warung Babi Guling Turun 50 Persen

  • 15 Maret 2017
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 2798 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com – Mencuatnya berita meningitis babi belakangan ini membuat warga resah. Bahkan warung makanan dengan menu utama babi guling juga merasakan akibatnya. Omzet mereka terjun bebas hingga 50 persen perharinya.

Seperti penelusuran www.suaradewata.com Rabu, (15/03/2017) di beberapa warung makan babi guling di Tabanan, rata-rata pengelola warung mengeluhkan omzet mereka yang turun drastis. Salah satu warung makan babi guling yang biasanya rame di kunjungi pembeli adalah warung babi guling “Bu Ketut” di Baypas Ir. Soekarno Kediri - Pesiapan.  Menurut Ni Luh Sekarini, 45 asal Dusun Mawar Desa Tukad Sumaga Kecamatan Gerokgak Singaraja omzetnya menurun hingga 50 persen. “"Ya menurun drastis, hampir setengah lebih  4 hari terakhir ini,” ucapnya. Bahkan kalau biasanya karyawan Bu Ketut super sibuk melayani pembeli, kini mereka kadang bengong menunggu pembei datang. Selain itu, warung Bu Ketut biasanya habis dan tutup sekitar pukul 13.00 wita, kini kadang buka sampai pukul 15.00 wita. “Sebelum ada berita Maningitis Babi, jam 13.00 sudah habis, belakangan sampai jam 15.00 kadang baru habis,” ucapnya. Atas hal itu karyawannyapun ikut menanggung dampak omzet menurun, yakni gaji karyawan terpaksa dikurangi. “Gaji karyawan juga dikurangi tidak seperti dulu lagi,” ucapnya tanpa menyebut nilai nominalnya. Intinya mereka berharap kondisi ini cepat pulih kembali. Karena mereka ketakutan kalau lama kelamaan daging babi guling tidak laku lagi.

Selain warung Bu Ketut, warung babi guling “Bu Agus” milik Sri Wahyuni di selatan RS Kasih Ibu Tabanan juga mengungkapkan hal yang sama yakni omzetnya menurun drastis. "Omsetnya turun 50 persen, orang belanja sepi hari ini baru sekitar 10 orang yang belanja, pokoknya sepi” ucapnya. Dijelaskan sebelum mencuatnya berita Maningitis Babi, biasanya nasinya habis 10 kg, kini maksimal habis 5 kg saja dan itupun masih tersisa. “Kalau biasanya omzet jualan 2 juta per hari, saat ini paling hanya 700 ribu,” akunya.

Selain warung “Bu Ketut” dan “Bu Agus” warung “Semeton” di depan Hardys Bay Pass Ir. Soekarno milik Pak Hendra asal Pangkung Tibah Kecamatan Kediri juga merasakan dampak yang sama. "Yang jelas berita itu sangat berpengaruh, pembelinya menurun hampir sekitar 50 persen, bisa dibilang sepi, mudah mudahan hari esok kembali lagi," ucap Pak Hendra.

Pak Hendra pun berharap, kedepannya situasi seperti ini bisa kembali seperti biasa. Agar para pembeli ramai kembali seperti biasanya. Dan dirinya juga tetap berjuang menjual babi guling. "Ya mudah mudahan kembali seperti biasanya, kalau kita sesali gak usah disesali, karena keadaan ekonomi kayak gini, tetap berjuang bagaimana nanti," ucapnya. ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER