Selamatkan Danau Batur, Pembuang Limbah Bakal Disidak

  • 07 Februari 2017
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3528 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles menyampaikan, pencemaran yang terjadi di Danau Batur kini sudah diambang batas sehingga perlu ada penyelamatan dari intansi terkait. Bila pencemaran ini terus berlanjut sudah tentu  berdampak bagi seluruh masyarakat Bangli dan Bali. Untuk itu, harus melakukan langkah-langkah nyata untuk bisa  mengembalikan kemurnian air Danau Batur. Hal tersebut disampaikan Komang Carles saat menghadiri Koordinasi Pengelolaaan Danau Batur di Gedung BMB Bangli, Selasa (7/2/2017).

Acara tersebut  juga dihadiri Bupati Bangli Made Gianyar, Dirjen PADHL/ KLHK  yang diwakili oleh Direkrur PKPD Harmono Sigit, Kapus P3E Bali Nusra Drs Rijaluzzaman, Kasdim dan perangkat daerah Provinsi Bali dan Kabupaten Bangli. Lanjut pria yang juga menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Bangli ini, pihaknya akan melakukan sidak pada sejumlah usaha-usaha yang membawa limbah ke danau. “Kita akan turun untuk memantau usaha yang selama ini masih membuang limbah ke Danau Batur,”kata Carles.

Lebih lanjut Carles mengatakan, permasalahan di Danau Batur sangat komplek. Jadi saja masalah pencemaran, melainkan banyak persoalan yang menggelayut di danau terbesar di Bali ini. Sebut saja, masalah erosi, sidementasi, pendangkalan dan  alih fungsi lahan serta perambahan hutan.”Saya pertemuan ini jadi cikal bakal penyelamatan Danau Batur. Kita harus bisa menjaga kekayaan alam ini sehingga bisa diwariskan ke generasi berikutnya,”papar pria asal Desa Batur ini.

Sementara Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan (BLH) Provinsi Bali Ida Bagus Badraka menyebutkan program penyelamatan Danau Batur harus segera dilakukan. Pasalnya, Danau Batur mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat memprihatinkan. “Semua pihak harus berkomitmen menyelamatkan Danau Batur,”kata dia.

Lanjut IB. Badraka, pihaknya setiap tahun melakukan upaya untuk terus melakukan pemantauan kualitas air di Danau Batur.  Dari hasil pengamatan, ternyata  terjadi peningkatan pencemaran air danau. “Kita khawatir  pencemeran di Danau Batur akan terus meningkat. Makanya perlu ada program nyata untuk upaya penyelamatan ini,”cetusnya.

Sementara itu,  Dirjen PADHL/ KLHK  yang diwakili oleh Direkrur PKPD Harmono Sigit menambahkan  sejumlah  kegiatan sudah dilaksanakan untuk penyelamatan Danau Batur.  Kegiatan yang dimulai tahun 2016 lalu, yakni rehabilitasi DTA Danau Batur dengan penanaman seluas 40 ha, pemberdayaan masyarakat sekitar danau oleh Ditjen Perhutanan Sosial dan Kemitraaan Lingkungan KHLK, penanaman pohon 50 ha, pengukuran kualitas air danau serta pembelian perahu pembersih eceng gondok dua unit. Disamping itu, juga telah dilakukan  pembelian alat pencacah dan mesih pengolah eceng gondok satu unit, penerapan paket teknologi SABICAITA (Sapi Boigas Cacing Tanah Ikan Tanaman Organik).ard/aga


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER