HUT Museum Puri Lukisan dan Pameran ISI

  • 26 Januari 2017
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4391 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar,suaradewata.com - Serangkaian HUT ke-61 Museum Puri Lukisan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar bekerja sama dengan Museum Puri Lukisan menggelar pameran. Pameran yang berlangsung dua bulan dari akhir Januari hingga akhir Maret 2017 itu menampilkan karya-karya terbaik dosen ISI, Alumnus. Para peserta pameran berjumlah 43 orang dimana 33 orang dosen ISI dan 10 orang alumnus ISI Denpasar. Sementara karya seni lukisan yang dipamerkan mencapai 80 buah, 4 buah patung dan 1 buah multimedia. Selain pameran juga akan diisi seminar dan pertunjukan tari dari ISI Denpasar. Demikian terungkap dalam pertemuan di Museum Puri Lukisan,Ubud, Gianyar, Kamis (26/1) kemarin.

Menurut rencana pameran tersebut akan dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, AA. GN Puspayoga pada Minggu (20/1) mendatang. Dalam pertemuan tersebut terungkap pameran akan berlangsung dua bulan dan berakhir pada 29 Maret 2017 mendatang. Hadir dalam pertemuan tersebut pemilik Museum Puri Lukisan sekaligus Penglisir Puri Ubud, Tjokorda Gde Putra Sukawati, Rektor ISI Denpasar, I Gede Arya Sugiartha, Dekan Ni Made Runu, Ketut Murdana, Made Ruta dan Made Subrata.

Tjokorda Gde Putra Sukawati menjelaskan, sesuai tema “Change” (perubahan) yang dibawakan oleh ISI Denpasar, sejarah seni lukis di Bali sudah berubah sejak tahun 1930an. Dimana saat itu Walter Spies dan Rudolf Bonnet seniman dari Eropa yang diundang pihak Puri Ubud ke Bali, membawa perubahan dalam seni rupa yang dikenal dengan Traditional Modern Balinese Art. Seniman yang ada di Bali saat itu adalah Undagi, Sangging dan Pregina yang hanya terpaku dengan pewayangan mulai mengenal perubahan seni lukis mulai dari anatomi, warna, dimensi dan ekspresionis. Begitu juga seni patung yang biasanya statis menjadi dinamis memiliki sifat gemulai. “Kedua seniman Eropa tersebut berkolaborasi dengan seniman di Uud sehingga melahirkan Pita Maha yang merupakan cikal bakal perubahan seni rupa di Bali” jelas Penglingsir Puri Ubud ini.

Rektor ISI Denpasar, I Gede Arya Sugiartha mengatakan ISI secara rutin menggelar pameran karya seni baik seni lukis, seni patung dan multimedia di sejumlah tempat termasuk di Museum.

Digelarnya pameran di Museum Puri Lukisan selain karena sudah kerjasama (MoU) dengan pihak Museum Puri Lukisan, juga serangkaian mengisi HUT ke-61 Museum Puri Lukisan. Dipilihnya Museum Puri Lukisan sebagai tempat pameran karena museum ini sangat luas, koleksinya lengkap baik sebagai museum klasik dan modern serta ada dikeramaian dunia wisatawan.

Karya seni yang dipamerkan ini merupakan karya terbaik dosen dan alumnus ISI Denpasar yang sudah diakui hasil karya seninya. Disinggung soal mahasiswa tidak diikutkan dalam pameran ini, Rektor ISI beralasan  karena Mahasiswa ISI sudah terlalu sering menggelar pameran baik dilingkungan Kampus dan di Art Center serta disejumlah tempat lainnya. Dikatakan, pameran sejenis juga digelar ditempat lain seperti Museum Neka, di Monkey Forest dan sejumlah tempat lainnya.

Pameran seni para dosen dan alumnus ini diharapkan memberikan pengetahuan baru bagi penikmat seni, serta menguji hasil karya masing-masing. Dalam pameran tersebut juga akan dijual karya seni tersebut. Sebab, dengan seni bisa diharapkan menghasilkan uang untuk membiayai kehidupan seniman.

Ketua Panitia, Made Ruta mengatakan pameran digelar selama dua bulan mulai Minggu (20/1) hingga 29 Maret 2017 mendatang. Para peserta pameran mencapai 43 orang dimana 33 orang dosen ISI dan 10 orang alumnus ISI Denpasar. Sementara karya seni lukisan yang dipamerkan mencapai 80 buah, 4 buah patung dan 1 buah multimedia berupa tayangan video.

Selain pameran juga akan diisi seminar, sarasehan dari ISI Denpasar. Selama pameran akan diisi hiburan,seni tari. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER