Danrem 163/Wira Satya Tegaskan Tiga Prajuritnya Tewas Saat Bertugas

  • 29 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 4582 Pengunjung
istimewa

Ket foto : satu anggota TNI yang terkena musibah longsor di Dasong, Pancasari, Buleleng, dievakuasi ke ambulance

 

Denpasar, suaradewata.com - Danrem 163/Wira Satya Kolonel Infanteri I Nyoman Cantiasa mengatakan tiga prajurit TNI yang meninggal akibat tertimbun longsor di Dasong, Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng memang diminta masyarakat untuk mengerjakan pembangunan Pura Patembang di kawasan Pancasari.

Karena itu, ketiga TNI tersebut ditugaskan oleh kesatuannya karena memang memiliki kemampuan membangun pura. Selain itu, kehadiran aparat di kawasan tersebut yang merupakan pasca bencana longsor akibat banjir bandang, memang sangat diperlukan oleh masyarakat di kawasan tersebut.

"Masyarakat meminta aparat TNI untuk membantu pembangunan pura disana, pasca musibah longsor akibat banjar bandang beberapa waktu lalu. Jadi begini kita ketahui bahwa kemarin di Pancasari, Sukasada Kab. Buleleng hari ini cuaca agak kurang mendukung sehingga banyak sekali bencana alam baik hujan, banjir, longsor di Bali kita lihat di Bedugul ada banjir, longsor sehingga membuat beberapa tempat di wilayah Bali ini jadi ada beberapa daerah seperti di Pura Patembang itu longsor, sehingga kita terpanggil sebagai aparat TNI sebagai komponen masyarakat terpanggil untuk membantu masyarakat yang ada," jelasnya di Denpasar, Kamis (29/12/2016).

Ditanya apakah para prajurit tersebut tengah mengerjakan sebuah villa pribadi yang diduga milik petinggi AD, pihaknya membantahnya. Menurutnya, para anggota TNI tersebut memang diterjunkan atas permintaan Koramil disana dan atas permintaan masyarakat.

"Karena memenuhi permintaan masyarakat, Kebetulan di masyarakat itu ada tanah longsor banyak perumahan informasinya itu disekitar rumah dekat rumah pak Kadek. Sebagai TNI, dimana masyarakat minta tolong bantuan seperti di Gianyar, Bedugul kemarin masyarakat minta tolong ya kita bantu. Namanya TNI harus jadi solusi di masyarakat, jangan TNI disana tidak jadi solus,  jangan diam apa yang kita kerjakan baik menggunajan alat ya kita maksimalkan disitu," tandasnya seraya menegaskan kembali pihaknya telah menghubungi keluarga korban dan membantu meringankan proses pemakaman mulai dari pengurusan jenazah korban hingga pemakaman.

Menurut Cantiasa, para prajurit tersebut, ditugaskan sejak tanggal 22 Desember 2016. Sekedar informasi tiga Prajurit TNI Prada Risman asal Bima satuan Denzipur, Prada Begi asal Tuban satuan Zipur Singaraja dan Prada Singgih asal Jember Satuan Zipur Gianyar tewas saat tengah menggali tanah di kedalaman tiga meter.

Diduga mereka tengah menggali pondasi di rumah pribadi yang diduga milik salah satu petinggi AD mantan Pangdam Udayana IX pada Kamis (29/12/2016) sekitar pukul 14.00 wita. Namun di kedalaman 1,5 meter tiba-tiba tanahnya melorot hingga tertimbun longsor. Beruntung satu orang prajurit yaitu Prada Deden berhasil diselamatkan. ids/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER