Tabrak Lari, Mang Jojon PNS Dishutbun Tewas

  • 21 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 5838 Pengunjung
medsos

Tabanan, suaradewata.com – Dua hari berturut-turut dua orang tewas karena menjadi korban tabrak lari di Kecamatan Tabanan. Yang pertama pada Senin, (19/12/2016) I Made Alit Junaedi, 29 Banjar Wanasari Belodan, Wanasari, Tabanan. Dia tewas setelah menjadi korban tabrak lari di jalan Umum Ponogoro jurusan Kota menuju Buahan Banjar Pande Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan tepatnya di simpang Yos Sudarso. Keesokan harinya yakni Selasa, (20/12/2016) giliran I Nyoman Sugiarta Astawa alias Mang Jojon (34) asal Banjar Kelaci, Desa Dauh Puri, Kecamatan Marga seorang PNS di Dinas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemkab Tabanan. Dia tewas dalam kecelakaan di jalan umum jurusan Tabanan-Buahan, masuk wilayah banjar Bakisan, desa Denbantas, Tabanan.

Kasat lantas Polres Tabanan AKP I Ketut Mastra Budaya seijin Kapolres Tabanan mengatakan korban Made Alit terjadi sekitar pukul 22.30 wita. Keesokannya Mang Jojon yang terjadi sekitar pukul 13.30 wita. Untuk kecelakaan Mang Jojon, awalnya diduga pelaku yang belum diketahui identitasnya mengendarai sepeda motor Yamaha DK 8719 HV datang dari arah utara/desa Buahan menuju arah selatan/Tabanan. Sampai di TKP pelaku berbelok kekanan memotong jalur. Dan pada saat bersamaan dari arah berlawanan datang Mang Jojon mengendarai sepeda motor jenis yamaha Bison DK 7379 GP.

Akibat jarak yang terlalu dekat, keduanya tidak bisa menghindar sehingga terjadi tabrakan keras di jalur sepeda motor Yamaha Bison. Mang Jojon mengalami luka lecet lutut kanan dan kiri, lebam pada mata kiri, mengeluarkan darah aktif dari mulut, hidung dan telinga, dan dalam keadaan tidak sadar. “Korban tewas di UGD rumah sakit Tabanan,”ujar AKP Mastra, Rabu (21/12).

Sementara lawannya belum diketahui identitasnya, pihaknya akan melakukan penyelidikan. Apalagi setelah kejadian pelaku melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor miliknya begitu saja. ‘Diduga pelaku kurang hati-hati saat akan berbelok dan memotong jalur sehingga mengakibatkan terjadinya tabrakan,”pungkasnya.

Dipihak lain Kepala Dinas Kehutanan dan perkebunan, Roemi Liestyowati mengaku saat kehilangan. Pasalnya Mang Jojon adalah staf yang pendiam. Sebelum kejadian almarhum sempat berjanji dengan seluruh jajaran staf Dishutbun ‘nangkil’ ke Pura Luhur Batukaru akhir tahun ini. “Saya sempat kaget mendengar informasi, komang (korban,red) kecelakaan. Saya bahkan langsung ke rumah sakit mengurus jenasahnya,”ujarnya. Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER