Daya Serap Beras Anjlok, Bulog Tidak Masalah

  • 07 Desember 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3696 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com - Daya serap beras di Bulog Kabupaten Tabanan Anjlok. Hal tersebut disebabkan daya serap bulog dari awal Januari sampai akhir Desember masih jauh dibawah target. Dimana Bulog Tabanan ditargetkan 1000 ton beras pada tahun 2016. Namun hingga awal Desember 2016 Bulog Tabanan baru menyerap 330,3 ton.

Informasi dilapangan, daya serap Bulog baru mencapai 330,3 ton dari target 1000 ton ditahun 2016. Hal tersebut disebabkan adanya kendala diharga beli bulog. Untuk membeli gabah atau beras disaat panen raya ke petani. Kepala Gudang Bulog Tabanan I Ketut Sarjasa mengungkapkan turunnya daya serap Bulog disebabkan harga beli dari Bulog sendiri yang lebih rendah dari harga beli dipasaran. Hal itu yang menyebabkan petani sedikit menjual ke Bulog. "Masih 330,3  ton sampai hari ini, kita tidak tahu besok apa masih bisa," ungkap Sarjasa Rabu, (07/12/2016).

Dia menerangkan, adanya kendala yakni harga dipasaran mencapai sekitar antara 8,500 sampai 9000 perkilogram untuk harga beli beras ke petani. Sedangkan dari Bulog sendiri untuk harga beli beras ke petani mencapai Rp. 7.300 per kilogram. Tidak hanya itu harga Gabah yang dibeli Bulog sendiri ke petani seharga 3.700 perkilogram. Dibandingkan dengan harga dipasaran harga beli gabah mencapai sekitar Rp. 4.600 perkilogram. 

"Ini yang menyebabkan kecendrungan petani menjual beras ke pasaran, ketimbang ke Bulog, karena itu menguntungkan petani, ya belum bisa tercapai target, saya sudah bekerja semaksimal mungkin, kendalanya harga pembelian bulog masih dibawah harga pasar umum," terangnya. 

Dia menambahkan, hal tersebut tergantung harga pasar. Dikarenakan kita sudah ditetapkan standar harga dan kualitas. Meski tidak memenuhi target, Bulog tidak masalah lantaran Bulog sendiri sudah ada stock beras digudang Bulog Tabanan sebanyak 4.717,5 ton. "Stock di Tabanan masih aman, hanya target pengadaan per tahun belum tercapai," imbuhnya. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER