Jualan Di Trotoar, 3 PKL Depan BRSU Tabanan “Disikat”

  • 29 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4052 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com – Diduga membandel tiga orang Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal dan berjualan didepan BRSUD Tabanan terpaksa ditertibkan. Ketiga PKL itu diangkut paksa oleh Satpol PP untuk dibawa ke kantor Pol PP untuk dilakukan pembinaan, Selasa, (29/11/2016).

Ketiga PKL tersebut adalah Ni Nyoman Sepini, 49 Banjar Dinas Kelodan Desa Ringdikit, kecamatan Seririt, Wayan Duren, 48 Banjar Gulingan Mengwi Basung dan Zainudin, 41 Banjar Mandala Sari, G. VI DPS asal Lombok 

Kepala Badan Sat Pol PP Kabupaten Tabanan I Wayan Sarba mengatakan penertiban tersebut berdasarkan laporan dari pihak BRSU Tabanan. Bahwa ada PKL yang berjualan di sekitar Rumah Sakit tersebut. "Adanya keluhan dari Kepala Rumah Sakit, bahwa didepan rumah sakit ada yang julan baru baru ini, setelah apel tadi kita turun kelokasi, saya perintahkan untuk tertibkan," ucap Sarba. 

Dia menerangkan, PKL tersebut melanggar ketertiban umum karena berjualan di trotoar. Ketiga PKL tersebut dibawa kekantor Pol PP Tabanan untuk dibina. Dan apabila kedepannya membandel lagi. Mereka bisa saja kena sidang tipiring dan barang barangnya bisa disita. "Kita tidak melarang, kalau bisa berjualan ditempat yang diijinkan, artinya jangan berjualan di trotoar, apalagi dia stay yang mengambil bahu jalan, itu tetap kita tertibkan," terangnya. 

Dia Menjelaskan, masih ada 1 atau 2 PKL yang masih kucing kucingan di wilayah Tabanan. Solusinya harus diterjunkan personil ke tempat yang dianggap rawan untuk diawasi. Cocoknya yang mengemban tugas seperti itu adalah Sat Pol PP perempuan. Karena Perempuan lebih sabar dan humanis untuk membina para pelanggar. “Tirulah Wali Kota Surabaya Bu Risma, Ridwan Kamil Wali Kota Bandung dan Ahok Gubernur DKI. Untuk menjaga ketertiban kota perlu Satpol Perempuan. Apalagi kalau ditegur orang cantik, pasti pelanggar malu," terang Sarba tersenyum. 

Salah satu PKL yakni Zainudin mengatakan dirinya kaget ditertibkan dan kwatir barang dagangannya ditahan. Kata Dia pasrah karena penghasilan sehari harinya untuk menghidupi keluarga hanya dengan berjualan keliling. "Saya keliling jualan aqua, rokok, kopi keliling Tabanan, dimana ada ramai disitu saya jualan, sudah lama saya jualan, ada sekitar 3 tahun lalu," ucap Zainudin. 

Zainudin berharap bagaimana caranya dagangannya itu untuk tidak ditahan. Jika ditahan dirinya mengatakan tidak bisa mencari makan. karena dirinya punya tanggungan keluarga anak dan istri untuk mencari nafkah. "Karena tidak punya pekerjaan lain, saya hanya mengandalkan jualan dari penghasilan yang halal ini," ucapnya dengan nada yang penuh pasrah. Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER