Begini Harapan Tukang Sapu dan Parkir, Ditengah Semaraknya HUT Kota Tabanan

  • 29 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4325 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, www.suaradewata.com –HUT ke 523 Kota Tabanan tahun ini memang penuh semarak. Disamping dirayakan disemua kecamatan secara bergantian hingga puncak perayaan yang dipusatkan di Lapangan Alit Saputra, Senin, (28/11/2016) malam semua dibalut dengan suguhan parade budaya yang wah serta berbagai kesenian hingga olahraga tinju profisional. Namun dibalik semaraknya HUT Kota Tabanan itu dibeberapa sudut kota ada asa para pegawai rendahan seperti tukang sapu dan tukang parkir. Mereka berharap gaji mereka dinaiikan begitu juga status dari pegawai kontrak menjadi PNS.

Beberapa pegawai rendahan di Kabupaten Tabanan seperti tukang sapu dan tukang parkir coba disambangi wartawan www.suaradewata.com ditengah tugasnya. Rata-rata mereka berharap adanya perhatian dari pemegang kebijakan berupa kenaikan gaji dan juga peningkatan status pegawai.

Salah satu tukang sapu jalan yang bekerja di salah satu di kantor Bioffice Mandala Security Clening Service yakni Komang Nariwati, 37 asal Bongan Pala Desa Bongan, Kecamatan Tabanan mengatakan tidak banyak yang dia harapkan saat Kota Tabanan merayakan hari jadinya yang sudah setengah abad lebih. “Saya hanya berharap gaji kami dinaikkan, dan status pegawai kontrak yang kami sandang saat ini bisa menjadi pegawai tetap,” ucapnya polos. Nariwati mengaku saat ini dirinya per bulan mendapat gaji Rp. 1 juta rupiah. “Kebutuhan kami banyak, tentunya jumlah itu kurang, kami berharap gaji kami naik,” sebutnya lagi.

Hal yang sama diungkapkan Ketut Suarsini, 38 asal Jalan Rama No. 4 banjar Taman Sari Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Suarsini yang biasa menyapu jalanan di Tabanan yang berstatus pegawai kontrak DKP Tabanan mengaku sudah beberapa tahun bekerja sebagai tukang sapu jalan. Penghasilannya dalam sebulan lebih rendah dari Nariwati yakni hanya Rp. 850 ribu.  Bahkan kata dia ada rekannya yang mendapatkan gaji lebih rendah yakni hanya Rp. 780 ribu perbulan. Alasannya kerena umur, bagi yang berumur diatas 31 tahun mendapatkan gaji yang sama yakni 850, sedangkan bagi umur dibawah 31 tahun mendapatkan gaji sebesar Rp. 780 ribu.  "Kami tidak berharap banyak, harapan kami gaji kami dinaikkan dan status kami bisa menjadi pegawai tetap,” ucapnya. Pasalnya dia mengaku ditengah kemajuan jaman saat ini gaji dibawah satu juta itu kata dia jelas tidak cukup dalam sebulan. “Setiap bulan gaji kami tidak cukup, semua keperluan dapur naik, apalagi pas rainan lagi, semua harganya tinggi, jadi di hari ulang tahun kota Tabanan ini kami berharap naik gaji,” pintanya.

Lalu bagaimana dengan tukang parkir,?. Sama dengan tukang sapu jalan, para tukang parker juga berharap hal yang sama. "Dengan ada HUT Tabanan ini, harapan kami pegawai kecil seperti kami diperhatikan, dari pegawai kontrak bisa menjadi PNS, karena kami sudah lama mengabadi untuk PAD Tabanan," ucap dua orang tukang parkir di jalan Gajah Mada yakni I Wayan wirya, 43 banjar Alastaruna Desa Payangan, Kecamatan Marga dan Iwan Supriadi, 34 Banjar Jagasatru Desa Kediri, Kecamatan Kediri.

Wirya mengaku sudah bekerja sejak 8 tahun, sedangkan Iwan sudah bekerja sejak 3 tahun keduanya masih berstatus kontrak. Per bulan kedua tukang parkir itu mengaku mendapatkan penghasilan rata rata 750.000 dengan sistem upah pungut. Dalam sehari mereka masing masing terkadang karcis parkir laku sekitar 200 sampai 300 tergantung masyarakat yang parkir. "Sempat dalam situasi terburuk, pas hujan laku per hari sempat laku 50 tiket, apalagi pendapat orang parkir kurang, karena sedikit masyarakat yang parkir, pendapatannya pun menurun," terang mereka. Dan dalam HUT ke 523 kota Tabanan ini baik Wirya dan Iwan begitu juga para tukang parkir lainnya serta para tukang sapu jalan hanya berharap kesejahteraan dan status mereka ditingkatkan.Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER