Siswa SMP Mengamuk dan Todongkan Pisau Ancam Temannya

  • 24 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 4582 Pengunjung
ilustrasi

Gianyar, suaradewata.comAda-ada saja ulah pelajar SMPN 3 Ubud. Siswanya berinisial I Gede RW, 13, asal Banjar Silungan, Desa Lodtunduh, mengamuk di sekolahnya saat jam belajar, Rabu (24/11) pukul 16.30. Tak tanggung-tanggung, RW mengamuk sambil menodongkan senjata tajam kepada teman-temannya yang masuk sekolah sore. Akibatnya, seluruh siswa di sekolah itu pun berhamburan keluar sekolah untuk menyelamatkan diri.

Kapolsek Ubud, AKP Nyoman Wirajaya, menerangkan awalnya RW ini berbelanja di kantin sekolah. Tidak ada gelagat buruk terhadap RW. “RW ini tiba-tiba saja mengambil pisau di kantin lalu menodongkan pisau dan mengamuk tidak jelas,” ujar AKP Wirajaya, kemarin malam.

Melihat situasi tersebut, situasi pun menjadi tegang. Ulah RW ini sendiri sempat dilaporkan kepada pihak guru di SMPN tersebut.  Akan tetapi, upaya guru untuk menenangkan RW tidak berhasil. Justru RW malah mengamuk dan menjadi-jadi menantang siswa lainnya. Bahkan, sambil membawa pisau dapur, RW ini sempat mengejar secara acak teman-temannya.

Hingga akhirnya dia sempat menghadang siswa berinisial F, 13, asal Silakarang, Desa Singapadu Kecamatan Sukawati. RW yang mengacungkan pisau ke F pun membuat situasi sekolah tambah riuh. Para guru di sekolah itu berteriak dan berusaha meredam supaya RW tidak melakukan kekerasan.

Di tengah ketegangan tersebut, pihak guru pun menghubungi Polsek Ubud untuk meminta pertolongan mengamankan RW. Selanjutnya, menerima laporan tersebut, tim buser Polsek bersama intel pun turun tangan menangani siswa satu ini.

Setelah polisi tiba di lokasi kejadian, emosi RW kemudian dapat diredam. Lalu, polisi pun meminta pisau tersebut untuk diamankan.

Untuk menengahi masalah itu, pihak keluarga RW ini juga dipanggil ke sekolah untuk memperjelas situasi kenapa sebenarnya RW ini sampai mengancam nyawa teman-temannya di sekolah.

Polisi yang tiba di lokasi kejadian kemudian melakukan mediasi terhadap kasus anak di bawah umur itu. Dari hasil penelusuran, rupanya RW ini seperti mengidap kelainan. Pasalnya, pihak guru sempat mendengar jika RW ini kerap berkata-kata jika dia punya indera keenam. “Bahkan, siswa ini tidak sekali menodongkan senjata seperti ini. Sudah lebih dari sekali menodongkan sehingga teman-temannya menjadi ketakutan,” terangnya.

Pihak kepolisian dan sekolah pun menyerahkan penanganannya kepada orang tua dan keluarga siswa untuk menjaga dan merawat RW lebih baik. “Kasus ini tdiak dilaporkan secara resmi dan diselesaikan kekeluargaan,” tukasnya. gus/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER