Hindari Perpecahan, Jaga NKRI

  • 15 November 2016
  • 00:00 WITA
  • Denpasar
  • Dibaca: 2416 Pengunjung
suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com- Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra menyampaikan bahwa kesatuan dan persatuan NKRI harus terus digalakan dan menolak seluruh paham tindakan radikalisme dan terorisme dengan mengatasnamakan agama. Karena menurutnya, itu menimbulkan perpecahan di masyarakat dan juga mengancam keutuhan dan kedaulatan Indonesia.

Dharmawijaya juga menyerukan sebagai bangsa yang besar masyarakat Indonesia harus bergandengan tangan untuk saling menghormati HAM yang sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.

Ia juga menegaskan bahwa masyarakat di Bali khususnya Denpasar harus menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan mengakui kesamaan seluruh kelompok dalam beragama, ras, etnis dan berbudaya.

"Kita harus saling menghargai perbedaan dalam masyarakat, untuk memperkaya kemajemukan berbangsa dan bernegara, dan mendorong terwujudnya kedamaian dalam perbedaan, dan mewujudkan kerjasama dalam segala bidang," tandasnya.

Dia juga menuturkan hal yang bermakna bahwa sesungguhnya perbedaan itu pasti selalu ada, tapi jika melihat perbedaan itu dengan hati yang bersih maka keharmonisan yang terjadi, bukan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

"Kami menolak perpecahan suku, ras, agama, dan budaya, yang akan menimbulkan perpecahan dalam masyarakat Indonesia, dan kita harus yakin bahwa Indonesia adalah rumah yang damai bagi kita semua," pungkasnya.

Sementara itu, Kombes Pol Hadi Purnomo, Polresta Denpasar, menjelaskan bahwa upacara kebinekaan yang dilakukan serentak dilakukan di seluruh Indonesia, untuk mempersatukan umat beragama yang ada di negeri ini.

"Upacara ini bertujuan untuk mempersatukan umat beragama, yang kita tau sempat panas di Ibu Kota, dan di Indonesia banyak perbedaan agama, apalagi di wilayah Bali, banyak suku bangsa yang berbeda, mulai dari Jawa, Bali, Madura, Sunda, Kalimantan dan banyak lainnya, menurut saya semuanya sama tidak ada yang membedakan karena kita satu tanah air," ujarnya.

Kapolres menekankan agar masyarakat di Bali jangan sampai terjadi permusuhan dalam umat beragama, apalagi terjadi Suku Agama dan Ras (SARA) dan sebaiknya hal itu harus dihindari.

Dan terkait Bom Molotov di kota Samarinda, Kepolisian Bali juga mengantisipasi dan mengawasi tempat ibadah.

"Kita ada perintah untuk mengawasi tempat ibadah mulai dari Biara, Masjid, Gereja, dan lainnya kita awasi semuanya, dan kita juga melakukan operasi terpadu pada masyarakat, dan untuk di Denpasar itu tidak ada kejadian dan semoga terus aman," pungkas Hadi Purnomo.Ids/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER