Bapak dan Anak Nelayan Yeh Gangga Digulung Ombak 3 Meteran

  • 22 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 6158 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com – Dua orang nelayan Yeh Gangga, Desa Sudimara, Tabanan I I Ketut Laci,52 dan Made Ariasta,31 mengalami nasib apes saat melaut. Bapak dan anak ini melaut sekitar pukul 06.00 wita hendak menngangkat “bubu” (alat menangkap lobster) yang sebelumnya dipasang di tengah laut. Saat asik mengangkat bubu baling-baling mesin jukungnya dililit tali bubu. Celakanya saat bersamaan ombak besar datang dan menggulungnya. Akibatnya bapak dan anak ini terhempas dan jukungnya rusak. Beruntung nelayan dan warga lain segera melakukan pertolongan sehingga keduanya bisa diselamatkan, Sabtu, (22/10/2016).

Informasi yang dihimpun menyebutkan saat itu Laci dan anaknya tengah asih mengangkat “bubu” tiba-tiba sekitar pukul 08.15 wita saat posisinya berada sekitar 1 km arah timur Pantai Pasut, Kerambitan terjadilah musibah tersebut. “Saat itu mesin jukungnya mati, pas saya lihat baling-balingnya dililit tali, saya sempat memutusnya dan saat bersamaan datang ombak  ketinggian 3 meteran menghantam kami,” ucapnya mengenang. Akibatnya perahunya terbalik dan patah dibagian penyeimbang dan bagian depan. Tidak hanya itu tutup mesin bagian kanan atas pecah. Sementara dirinya bersama sang anak berusaha menyelamatkan diri dengan meraih perahunya. “Saya menyelamatkan diri dan diam diatas perahu sampai ada yang menyelamatkan,” akunya.  

Beruntung saat kejadian itu I Gde Wahyu Arhana yang juga anak Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Tabanan sedang mancing trolling tidak jauh dari lokasi korban. Mengetahui hal itu, Wahyu Arhana kemudian menelpon orang tuanya I Ketut Arsanayasa. Mendapat telpon dari anaknya Sadam sapaan akrab Ketut Arsana kemudian menginfokan kepada para nelayan yang berada diseputaran TKP. “Saya mendapat telpon dari anak saya yang sedang mincing di tengah laut tidak jauh dari TKP,” ucapnya. Atas hal itu Arsana mengaku langsung bergerak ke TKP bersama nelayan lain. “Mendapat info itu saya langsung ke lokasi, dan juga menginformasikan ke nelayan lain yang ada diseputaran itu untuk merapat dan melakukan pertolongan,” ucapnya. Dan akhirnya Pak Ana dan mertuanya bisa diselamatkan walaupun sempat mengalami lemas karena di gulung ombak. Pada saat digulung ombak besar menghantam jukung korban, syukurnya tali bubu terlepas dari mesin jukung. Sehingga dengan susah payah korban bisa menggapai jukung dan bisa diselamatkan warga lain dan dievakuasi ke tepian pantai Pasut. Meski dalam keadaan selamat, namun korban mengalami luka lecet, memar dan keseleo.

Dalam kesempatan itu Sadam menghimbau untuk semua para nelayan untuk selalu berhati-hati dalam melaut terlebih saat cuaca yang tidak menentu seperti ini. Dan yang tidak kalah pentingnya kata dia, setiap nelayan yang melaut dihimbau untuk selalu menggunakan life jaket untuk keselamatan. “Melaut ini resikonya tinggi, jadi saya himbau kepada nelayan untuk selalu menggunakan life jaket,” pintanya.

Sementara hal yang sama diungkapkan Kapolsek Kota, AKP Rahmawati Ismail. Saat dihubungi via telpon Rahmawati yang baru beberapa hari menjabat Kapolsek menggantikan Kompol IB. Putra berharap semua pihak khususnya nelayan Yeh Gangga selalu meningkatkan kewaspadaanya dalam melaut. Terlebih saat cuaca seperti sekarang ini. “Himbauan saya, para nelayan untuk selalu waspada dan menggunakan alat keselamatan, kalau nelayan yang wajib menggunakan life jaket demi keselamatan diri,” ucap Kapolsek Rahmawati.Ang/gin


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER