Pembinaan Lansia Digenjot, Rata-rata Harapan Hidup Masyarakat Bali Hanya 72 Tahun

  • 04 Oktober 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3577 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Untuk meningkatkan kualitas dan rata-rata harapan hidup masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bangli bekerjasama dengan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Provinsi Bali, Selasa (4/10/2016) terus menggenjot Pembinaan Lansia Berbasis Masyarakat. Sebab, keberhasilan pembangunan dibidang sosial terutama terkait dengan kesehatan dapat dilihat dari salah satu indokator yaitu meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Bali yang mencapai rata-rata 72 tahun. 

Hal tersebut disampaikan Ketua BKKKS Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika yang hadir dalam acara yang dipusatkan di Wantilan Banjar Kubu, Kelurahan Kubu Bangli. Acara tersebut, juga dihadiri oleh Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum, Ketua BKKKS Kabupaten Bangli Ny. Erik Gianyar, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta dan sejumlah pejabat dilingkungan Pemprov. Bali dan pejabat dilingkungan Pemkab. Bangli. 

Ketua BKKKS Provinsi Bali Ny. Ayu Pastika saat itu, menyampaikan, tujuan pelaksanaan pembinaan lansia berbasis masyarakat, adalah memberikan manfaat nyata untuk perbaikan kualitas kehidupan masyarakat khususnya bagi para lansia. Menurutnya, pembinaan lansia berbasis masyarakat tahun ini dilaksanakan di 2 (dua) desa yakni di Kelurahan Kubu Bangli dan Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri Tabanan. Kegiatan ini menyasar masing-masing 50 lansia binaan dimasing-masing desa. 

Disampaikan juga, kegiatan pembinan lansia akan berlangsung selama 1,5 (satu setengah) bulan dari tanggal 4 Oktober sampai dengan 11 Nopember 2016. Menurut Ayu Pastika bentuk kegiatan pembinaan lansia ini menyasar keluarga pemilik lansia, kelihan banjar adat, karang taruna, seka teruna dan pemuka masyarkat. Selain penyuluhan dalam kegiatan pembinaan lansia berbasis masyarakat ini juga akan dilaksanakan kegiatan olah raga berupa senam lansia yang akan dilaksanakan 2 (dua) kali dalam seminggu, pemeriksaan pelayanan kesehatan, pameran hasil kerajinan para lansia dan pemberian bantuan kepada para lansia berupa pakaian olah raga, sembako, bedah rumah dan bantuan alat bantu disabilitas  berupa 4 (empat) buah kursi roda, 1 (satu) pasang tongkat ketiak dan 3 (tiga) buah alat bantu dengar. 

Lebih lanjut, Ayu Pastika menyampaikan, keberhasilan pembangunan dibidang sosial terutama terkait dengan kesehatan dapat dilihat dari salah satu indokator yaitu meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Bali yang mencapai rata-rata 72 tahun sehingga menempatkan Provinsi Bali berada diperingkat 3 (tiga) setelah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan DKI Jakarta. 

Sementara itu Bupati Bangli I Made Gianyar menyampaikan, lansia memang sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit serta mental yang relative kurang stabil. Oleh karenanya penanganan lansia perlu diupayakan melalui pendekatan holistik secara menyeluruh dan terpadu baik oleh pemerintah, masyarakat maupun keluarga, dengan harapan agar para lansia tetap hidup dalam keadaan sehat baik fisik, mental maupun sosialnya. “Untuk tetap sehat para lansia memerlukan perhatian yang lebih dari kita semua, oleh karenanya peranan keluarga sangatlah menentukan kehidupan dan kesejahteraan para lansia” tegasnya. ard/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER