Perbekel Nusa Penida Belajar BUMDes ke Bandung Barat

  • 29 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Klungkung
  • Dibaca: 3837 Pengunjung
suaradewata

Klungkung, suaradewata.com – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai badan usaha, seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa, karena itu, pengembangan BUMDes merupakan bentuk penguatan terhadap lembaga-lembaga ekonomi desa serta merupakan alat pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di desa, lebih dari itu BUMDes menjadi tulang punggung perekonomian pemerintahan desa guna mencapai peningkatan kesejahteraan warganya.

Untuk mengetahui cara pengelolaan BUMDes yang baik Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengajak Forum Perbekel se Kec. Nusa Penida yang dipimpin Ketuanya I Wayan Cemeng untuk belajar ke BUMDes Karya Mandiri Desa Cibodas Kec. Lembang, Kab. Bandung Barat, Senin (30/8). Bupati Nyoman Suwirta didampingi Ny Ayu Suwirta, Camat Nusa Penida, I Gusti Agung Mahajaya serta Kabag Humas Protokol I Wayan Parna. Kepala Desa Cibodas D. Sukaya dalam paparannya mengatakan BUMDes saat ini mengelola tiga unit usaha yaitu pengelolaan air bersih, sewa pertokoan dan sewa gedung serba guna.“Melalui Bumdes Karya Mandiri, Cibodas dengan pengelolaan air untuk desa, sewa kios dan gedung serbaguna perbulan mendapatkan penghasilan, berkisar Rp 10 juta, dari tiga pengelolaan itu,” kata Kepala Desa (Kades) Cibodas, Sukaya.

Selain itu, warga mengandalkan pertanian dan peternakan. Bahkan sayur dari hasil pertanian bisa dijual dalam negeri dan luar negeri. Ada 10 rumah kemasan yang mengelola packing sayur mayur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota besar dari Kota Bandung hingga Kota Jakarta. “Dengan packing (kemasan) sayur yang bagus dan tahan lama, hasil pertanian sayuran warga kami di salurkan ke minimarket kota bandung, Jakarta dan sekitarnya, bahkan ekspor ke Singapura,” kata katanya.

Bupati Nyoman Suwirta berharap perjalanan ke Desa Cibodas harus bisa menjadi inspirasi untuk dikembangkan diwilayah Desa masing-masing. Minimal ada catatan yang harus menjadi perhatian para Perbekel, untuk dikembangkan guna memberikan kesejahteraan masyarakatnya. "Potensi yang dimiliki oleh Nusa Penida tidak kalah dengan yang dikunjungi, oleh karena itu kita mestinya harus mampu mengelola dengan lebih baik" kata Bupati Suwirta.

Selain belajar pengelolaan BUMDes juga pengalokasian ADD dan Dana Desa. Meski Kabupaten Bandung Barat yang usia baru 9 tahun, mendapat Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2016 ini mendapatkan Rp 118 miliar. ADD tersebut disalurkan ke 156 desa satu desa mendapatkan ADD berkisaran Rp 600 juta sampai Rp 700 juta. jul/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER