Dua Kali Difoto Anggota Dewan, Tidak Kunjung Dapat Bedah Rumah

  • 25 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 4192 Pengunjung
suaradewata

Tabanan, suaradewata.com - Kehidupan keluarga I Wayan Suparma, 70, sangat memprihatinkan, penghasilan yang pas-pasan mebuat dirinya hidup berteduh dalam rumah yang kurang layak. Sekitar sepuluh tahun kondisi rumah warga Banjar Grokgak Tengah Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan sudah rusak. Dengan kondisi atap dan tembok yang rusak, Suparma tidak mampu untuk memperbaiki rumahnya. 

Saat di sambangi suaradewata.com, Kamis, (25/08/2016) hanya Suparma yang ada dirumah. Istrinya Suparma, Ni Made Sukasih, 65, tidak ada dirumah, sedangkan anaknya I Ketut Edi Susila, 40, dan menantunya Ni Made Kordiahwati, 38, sedang bekerja. dan dua cucunya Ni Putu Erli Melva Prayanti, 10, dengan I Kadek Padma Prayastita, 5, sedang bersekolah.

Menurut penuturan Suparma, dirinya bekerja hanya sebagai pesuruh IKIP Saraswati Tabanan. Dengan penghasilan perbulan Rp 450ribu sebagai tenaga honor. Untuk anaknya Ketut Edi bekerja sebagai satpam honor di Saraswati, Tabanan, dengan penghasilan yang sama Rp 450ribu. Dan menantunya Made Kordiahwati bekerja sebagai pesuruh TK Saraswati, dengan penghasilan Rp 350ribu perbulan juga tenaga honor. Dari penghasilan tersebut Suparma mengaku sangat kurang, meskipun anaknya sudah mendapatkan jatah raskin. "Rusaknya ada sekitar sepuluh tahunan, semua bekerja sebagai honor, ya sangat kurang" ungkap Suparma. 

Selain itu, dengan kondisi rumah seperti itu, dirinya mengatakan kebutuhan sehari harinya dicukupinya saja. Ditambah lagi istrinya Made Sukasih sedang sakit. "Hidup pas-pasan, belum lagi biaya sekolah, biaya dibanjar juga, istri saya sakit asam urat, batuk dan asma" beber Suparma. 

Ditanya apakah sebelumnya mendapatkan program bedah rumah?  Dirinya menjelaskan belum pernah mendapatkan bedah rumah. Bahkan sejak rumahnya rusak, sempat difoto dari anggota dewan. Sudah ada dua kali, pertama di foto sekitar lima tahun yang lalu. Dan kedua difoto sekitar tiga tahun yang lalu. "Cuman difoto aja, dari anggota dewan juga kesini, namanya Pak Regen, dua kali dia motrek (foto,-red), kan biasa dia untuk mencari suara" jelas Suparma. 

Dia berharap, bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah. Untuk memperbaiki rumahnya dan mendapatkan rumah layak huni. Bila tidak mendapatkankan bantuan, dirinya mengaku dengan penghasilannya, akan memperbaiki rumah dengan kemampuan seadanya. "Ingin cepat dapat bantuan bedah rumah, kalau dapat ya bersyukur, kalau ndak dapat ya bertahan, kapan saya dapat rejeki, waktu itu saya perbaiki" harapnya. 

Terkait hal itu, Kelian Dinas Grokgak Tengah, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan I Komang Mujaarta, mengatakan sudah mengajukan bantuan bedah rumah ke pemerintah desa agar bisa mendapatkan bantuan bedah rumah. "Sudah tiyang ajukan ke pemerintah desa, cuman baru pengajuan karena saya baru jadi kelian dinas, baru kurang lebih satu setengah tahun" ucap Mujaarta. 

Dia juga berharap, warganya itu bisa mendapatkan bedah rumah. Apabila tidak mendapatkan bedah rumah, dirinya berharap warganya mendapatkan bantuan dari para donatur. "Berharap warga tiyang mendapatkan bantuan secepat mungkin, bila tidak dapat bedah rumah, berharap ada donatur untuk membantu" harapnya. ang/ari


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER