Indonesia, Malaysia dan Filipina Bahas Keamanan Maritim di Nusa Dua

  • 02 Agustus 2016
  • 00:00 WITA
  • Badung
  • Dibaca: 3514 Pengunjung
suaradewata

Badung, suaradewata.com – Tiga negara yang tergabung di Forum The 3rd Trilateral Defence Ministers Meeting yang mempertemukan Menteri Pertahanan Indonesia, Malaysia dan Filipina di Nusa Dua, Bali Selasa (2/8/2016) membahas soal sistem pengamanan maritim di ‎Laut Sulu.

Pada kesempatan tersebut hadir Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, Menteri Pertahanan Malaysia Dato Seri Hishammuddin Tun Hussein dan Menteri Pertahanan Filipina Delfin N Lorenzana.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan pertemuan yang telah diadakan sebelumnya yaitu pertemuan pertama di Laos, di sela-sela forum ASEAN Defense Minister Meeting (ADMM) Mei 2016 dan pertemuan kedua di Filipina Juni ‎2016 lalu.

Pada pertemuan di Bali kali ini, ketiga Menteri Pertahanan telah membahas langkah-langkah selanjutnya sebagai implementasi kesepakatan yang dihasilkan pada dua pertemuan sebelumnya. 

Topik yang dibahas antara lain hasil pertemuan staf militer ketiga negara bidang intelejen dan operasi serta perkembangan Framework of Arrangement (FoA) yang telah ditandatangani di Jakarta 14 Juli lalu dalam forum Joint Working Group (JWG) ketiga. Selain itu, para menteri pertahanan saling bertukar pandangan tentang perkembangan situasi keamanan Maritim yang menjadi perhatian bersama.

Menhan Ryamizard Ryacudu menyampaikan beberapa pandangannya terkait langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menghadapi situasi keamanan Maritim yang menjadi perhatian bersama.

"Kerja sama tersebut berguna dalam menghadapi tantangan keamanan perairan perbatasan yang dewasa ini mulai marak terganggu," kata Ryamizard, Selasa (2/8) di Nusa Dua, Bali. 

Ryamizard menyampaikan beberapa langkah dalam menjamin keamanan diantaranya jaminan keamanan Maritim terhadap ancaman seperti terorisme, kejahatan lintas negara, perdagangan manusia, pengungsi dan perdagangan narkoba. 

Selain itu diungkapkannya bahwa langkah mengenai implementasi patroli maritim trilateral dengan dasar kerangka kerja sama yang telah ditandatangani, upaya-upaya penyelamatan manusia dan kapal yang memerlukan protokol khusus.

Ryamizard juga mengusulkan adanya latihan bersama baik di laut maupun di darat, pembentukan posko militer bersama untuk mempermudah mekanisme koordinasi, distibusi informasi dan intelejen serta perlunya mengeluarkan deklarasi bersama bagi dimulainya implementasi kerja sama di lapangan.

Dengan ditandatanganinya dokumen FoA yang berisi tentang Standard Operating Procedure (SOP) patroli maritim trilateral, maka ketiga negara sudah dapat segera melaksanakan patroli maritim bersama. Ia berharap patroli ini dapat mengatasi masalah keamanan di wilayan maritim yang menjadi perhatian bersama. 

"Dengan pertemuan ini, Indonesia, Malaysia dan Filipina diharapkan bisa meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi dan intelijen serta patroli di wilayah masing-masing," tutupnya. ids/hai


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER