Disbudpar Diminta Lebih Inovatif Kembangkan Potensi Wisata Terpendam

  • 30 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3489 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Selain terkenal dengan obyek wisata Kintamani dan Pengelipuran, sejatinya Kabupaten Bangli kaya memiliki objek wisata yang lain yang bisa dikembangkan lagi. Hanya saja, keberadaannya banyak yang masih terpendam sehingga luput dari perhatian pemerintah setempat. Hal ini menjadi perhatian serius Ketua Komisi II DPRD Bangli, I Nengah Sugiman.

Karena itu, pihaknya kembali mendorong Disbudpar Bangli agar lebih inovatif dan serius  dalam mengembangkan objek wisata di Kabupaten Bangli. “Jangan sampai Disbudpar, hanya mentok mengelola objek wisata yang telah berkembang seperti Penelokan dan Penglipuran saja. Banyak objek wisata yang membutuhkan sentuhan. Objek wisata ini tidak kalah indah dengan objek wisata tersebut,” ungkap Sugiman saat ditemui Kamis (29/06/2016). 

Pria asal Desa Manikliyu itu, lalu mencontohkan salah satu obyek wisata yang bisa dikembangkan yakni air terjun Sekujeng, yang berlokasi di Desa Bayung Cerik, Kintamani. Air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 20 meter ini sejatinya bisa digarap untuk objek wisata penunjang objek yang telah ada selama ini. “Objek ini memerlukan sentuhan pemerintah,”akunya. 

Jelas dia, jika itu dikembangkan, air terjun Sekujeng bisa dikemas menjadi satu paket karena satu jalur dengan Banjar Bukih, Desa Belancan, Kintamani yang terkenal dengan populasi kera jambul putihnya. Kera ini banyak berkembang di areal hutan yang dipingitkan (disakralkan) warga setempat.  Namun sayangnya, jalur menuju objek ini selama ini masih rusak berat. Dijelaskan, jalan baru masih berupa batu geladak sehingga sulit dilalui warga. “Kalau jalan sepanjang 3 kilo meter ini diperbaiki, tidak hanya objek itu yang berkembang. Petani juga akan bisa menimatinya,”papar Ketua DPC Hanura Bangli itu. 

Disisi lain, Kadisbudpar Wayan Adnyana saat dikonfirmasi mengakui kalau air terjun Sekujeng memang merupakan salah satu objek yang bisa dikembangkan. Cuma, karena terbatasnya anggaran yang ada, pengembangan obyek ini bakal dilakukan bertahap. “Ada 42 daerah tujuan wisata yang akan kita kembangkan secara bertahap.Cuma saat ini kita masih fokus menata obyek yang menjadi ikon pariwisatanya Bangli. Setelah itu, baru obyek wisata yang lain,” ungkapnya. ard


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER