Jadi Keluhan, Puluhan Calo Tiket ke Trunyan Mulai Ditertibkan

  • 15 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 4611 Pengunjung

Bangli, Suaradewata.com – Puluhan calo tiket menuju lokasi wisata Desa Terunyan, Kintamani, Bangli mulai ditertibkan jajaran Polres Bangli. Sebabnya, keberadaan para calo tersebut disebut-sebut sangat mengganggu kenyamanan wisatawan. Terlebih, dalam operasinya mereka kerap secara sembarangan menyetop kendaran bermotor yang melintas turun di pertigan Penelokan-Kedisan.

Hal ini diakui Kapolres Bangli, AKBP. Danang Beny Kusprihandono saat ditemui Rabu (15/06/2016). Kata dia, sesuai hasil rapat koordinasi dengan Pemkab Bangli. Penertiban calo tiket menuju Desa Terunyan yang selama ini marak berkeliaran di sejumlah titik di Kintamani telah mulai ditindak sejak 10 Juni lalu.

“Ada 30 orang yang selama ini layaknya preman wisata di Kintamani telah kita tindak,” ungkap AKBP Danang Beny didampingi Kasat Intel AKP Wayan Jeksi.

Dia juga mengakui latar belakang penertiban ini dikarenakan banyaknya keluhan mengenai aktivitas mereka yang dianggap mengganggu kenyamanan pengunjung.

Dari hasil pedataan Polres Bangli, ada tiga titik yang biasanya dijadikan tempat para calo tersebut melakukan aksinya. Yakni di pertigaan Penelokan-Kedisan, Pertigaan Kedisan dan Dermaga Kedisan. Dari ketiga titik tersebut, Polres Bangli mengamankan 30 calo tiket.

Lanjut Kapolres, sejauh ini dampak pengalihan jalur truk ke Culali telah dirasakan banyak manfaatnya. Salah satunya, kata dia, sesuai informasi yang diberikan  Sekda Bangli, PAD Bangli  yang bersumber dari retribusi Kintamani mengalami lonjakan hingga seratus persen.

Kalau sebelumnya, retribusi yng dihasilkan hanya berkisar Rp 25 juta hingga Rp 30-an juta per hari. Namun dalam empat hari terakhir jumlahnya kini telah mencapai Rp 50-an juta lebih per hari. “Itu masih baru satu item yang telah berhasil dilakukan, dan hasilnya sudah cukup baik” sebutnya.

Karena itu, masyarakat Kintamani diharapkan lebih sadar untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Selama ini, Kapolres juga melihat ada kecenderungan masyarakat salah kaprah mengartikan status Geopark yang disandang kawasan Kaldera Batur.

“Selama ini, masyarakat hanya menilai dengan Geopark mesti mendapatkan banyak bantuan. Padahal dengan status tersebut, masyarakat justru diharapkan untuk bisa menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Bukan sebaliknya dirusak,” sebutnya.

Dengan begitu, lanjut dia, jika kawasan Geopark bisa dijaga dengan baik secara otomatis kepercayaan dunia yang diberikan akan berimbas pada meningkatnya bantuan dan pendapatan yang akan diterima masyarakat. “Sebagai orang luar Bangli, saya telah membandingkan dengan keberadaan Geopark yang lain. Kawasan Geopark Kintamani jauh lebih menarik dan bisa dinikmati. Jadi jangan disia-siakan dong,” pintanya.

Sementara itu, Kasat Intel AKP Wayan Jeksi menambahkan penertiban aksi para calo tiket tersebut masih untuk pendataan saja. “Namun setelah ini, jika masih kita temukan adanya aksi percaloan lagi yang sampai mengganggu kenyamanan masyarakat lain, pastinya akan kita tindak tegas,” tegasnya. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER