Dua Tahun Menunggu Bedah Rumah Tak Kunjung Datang

  • 07 Juni 2016
  • 00:00 WITA
  • Jembrana
  • Dibaca: 3613 Pengunjung
suaradewata

Jembrana,suaradewata.com - Proyek bedah rumah yang diterima warga pemegang kartu merah (KK miskin) di Bumi makepung Jembrana masih saja tidak tepat sasaran. Hal tersebut dialami oleh Gusti Kade Suadia, (60)  warga Banjar Yeh Mekecir, Desa Dangin Tukad Aya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana. Mirisnya lagi, penantiannya selama dua tahun untuk mendapat bedah rumah, setelah disalurkan ternyata beralih ke warga lainnnya. 

Gusti Kade Suadia KK Miskin yang masuk dalam buku merah yang sehari-hari kerja serabutan ini mengatakan, sekitar tahun 2014 silam dirinya didatangi oleh tim survey bedah rumah yang memfoto rumahnya yang dibangun diatas tanah sekitar 2 are. Bahkan, hasil survey dari petugas saat itu menyatakan langsung kalau warga ini layak mendapatkan bedah rumah karena terdata sebagai KK miskin dan memegang buku merah. Setelah petugas survey memfoto rumahnya tersebut, dirinya dipanggil ke kantor Desa setempat untuk melengkapi administrasi dan penandatanganan penerima bedah rumah. “Setelah pendataan itu, tidak ada kabar lagi hingga saat ini.  Saya kira dulu bedah rumah saya keluar ditahun 2015 eh ternyata tidak. Saya masih sabar menunggu hingga 2016 ini ternyata tidak turun juga. Entah apa yang terjadi,” sesalnya didampingi istrinya Dewa Yastiti serta anaknya Gusti Putu Adi. 

Lebih lanjut, Suadia mengatakan, setelah bedah rumah itu ditunggu-tunggu hingga saat ini tidak terealisasi. Belakangan beredar informasi kalau bedah rumah yang seharusnya dirinya dapatkan tersebut dialihkan ke warga lainnya yang masih dalam satu banjar. “Sebenarnya saya malu mempertanyakan hal ini lagi. Karena sudah jelas dirapat banjar/Desa serta surat yang sempat saya tandatangani terkait penerimaan bedah rumah itu. Bahkan, aparat desa juga sempat meyakinkan saya mendapatkan bedah rumah. Tapi sampai saat ini saya tidak menerima apa-apa. kami hanya ingin kejelasan. Kalau tidak dapat silahkan sampaikan ke saya dan jelaskan jangan diam-diam seperti ini. Karena sebelumnya sudah jelas menandatangani penerimaan bedah rumah,” akunya. 

Sementara, prebekel Dangin Tukad Aya Gusti Murdi saat dikonfirmasi beberapa hari lalu membenarkan kalau warganya tersebut merupakan KK Miskin pemegang kartu merah. Namun, dari survey tim provinsi tidak meloloskannya lantaran rumah yang ditempatinya berlantai semen serta tembok rumahnnya berbahan bata. “memang dia itu KK Miskin. Namun dalam hal ini tidak ada pengalihan bedah rumah. Itu dulu disurvey tim provinsi dan dinyatakan tidak layak. Kami memang sempat memanggilnya ke kantor desa namun itu hanya sebatas pemanggilan dan bukan menandatangani penerimaan bedah rumah. Untuk warga ini nanti akan kami usulkan melalui bantuan stimulant bantuan berupa material untuk perbaikan rumahnya,” katanya. dep


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER