Dewan Kecewa Penataan Pasar Kintamani Jalan di Tempat

  • 30 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Bangli
  • Dibaca: 3725 Pengunjung
suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Selain menyidak Kantor Disbudpar Bangli yang berada di Pasar Geopark dan retribusi tiket masuk Kintamani, jajaran Komisi II DPRD Bangli secara beruntun juga menyidak penataan pasar Kintamani, Senin (30/05/2016). Lokasi itu dituju lantaran selama ini banyak keluhan masyarakat yang mempertanyakan molornya penataan pasar terbesar di Kintamani itu ke kalangan wakil rakyat Bangli.

Sidak dipimpin Wayan Jamin dengan melibatkan anggota Komisi II seperti Dewa Sang Wedana, Wayan Wirya, Luh Putu Agustini dan anggota lainnya. Di Pasar Kintamani kalangan legislator ini tampak kecewa. Penataan Pasar Kintamani tidak ada kemajuan alias jalan di tempat.

“Hasil sidak kita terdahulu belum sepenuhnya ditindak lanjuti. Kondisi pasar masih tetap seperti yang dulu,’’ungkap Wayan Jamin, yang hanya  diterima sejumlah pegawai Pasar Kintamani.

Dia melanjutkan, sidak terdahulu depan pasar Kintamani bakal ditata untuk pedagang pasar senggol. Dimana, dalam rencana awal pedagang menggunakan sistem buka tutup. Artinya, pedagang senggol mulai berjualan pada sore hari, kemudian usai berjualan lapak langsung dibersihkan. Sebab, paginya tempat mereka berjualan digunakan parkir. Namun nyatanya, pedagang menggelar dagangan sepanjang hari, sementara parkir tetap dipinggir jalan.

“Saya melihat hasil sidak kita terdahulu belum ada kemajuan berarti untuk mengurai kesemrawutan dan menata di Pasar Kintamani,” jelas Jamin.

Sidak di Pasar Kintamani, boleh dibilang berlangsung singkat. Pasalnya, dalam sidak itu tidak terlihat satu pun petugas dari Dinas Perhubungan dan Disperindah Bangli. Jadi mereka hanya berkoordinasi dengan petugas parkir dan pegawai pasar.

Jamin menambahkan, karena belum adanya kemajuan berarti terkait penataan Pasar Kintamani, maka pihaknya berencana untuk memanggil Dishub dan Disperindag Bangli untuk menggelar rapat kerja. “Kita ingin mempertanyakan molornya penataan pasar ini kepada mereka secara mendalam,” ujar Jamin.

Sementara salah seorang petugas pasar dihadapan anggota Komisi II menyebutkan, selama ini yang menjadi tuntutan pedagang, untuk pengefektipkan lahan di sebelah timur pasar adalah perbaikan jalan. Dengan rusaknya jalan di pasar, maka mereka tidak bisa turun ke timur. “Belum lama ini pedagang berinisiatif melakukan pengurugan dengan bekas hotmix. Nah setelah itu, baru pedagang bisa membawa kendaraanya turun,” akunya.

Sementara  Pak War salah seorang juru parkir  meminta agar Pemkab Bangli segera melakukan penataan di Pasar Kintamani. Dengan berjalannya penataan, maka persoalan kesemrawutan di depan pasar akan segera diatasi. “Karena lahan tidak ada, maka pengendara terpaksa memarkir kendaraan di pinggir jalan,” jelasnya. ard

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER