BRSUD Ngotot Sesuai Prosedur, Terkait Meniggalnya Bocah Karena DB

  • 23 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Tabanan
  • Dibaca: 3660 Pengunjung
suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com–Kekecewaan orang tua Anak Agung Ngurah Narendradiningrat,7akan lambannya pelayanan BRSUD Tabanan mendapat tanggapan pihak BRSUD Tabanan.  Wakil Direktur Bidang Pelayanan dan Pengendalian Mutu BRSU Tabanan dr Ni Luh Gede Sukardiasih M. For, menegaskan pelayanan yang diberikan sudah sesuai prosedur. “Saat itu kondisi pasien yang panasnyat tidak tinggi dan masih aktif bergerak dan indikasi untuk rawat inap tidak ada, maka pasien tidak diopname dan dites darahnya,” jelas dr Lu GedeSenin, (23/5/2016).

Dia menjelaskan dari data BRSUD pasien datang ke rumah sakit Sabtu (21/5) sekitar pukul 15.30 Wita dengan keluhan merasakan mual serta napsu makannya menurun. Saat itu dokter jaga langsung  memeriksa kondisi pasien dan melalukan observasi selama 30 menit. “Setelah dicek panas pasien saat itu 36,3 Cdan kondisi pasien dilihat sehat karena bisa berjalan dan naik ke dalam bed sendiri,” jelasnya. Setelah diperiksa dan diberikan obat mual, pasien diperpolehkan pulang. Namun dengan catatan apabila pasien tidak buang air kecil dalama waktu 3 jam diharapkan langsung diajak kembali ke rumah sakit.

Namun pasien baru datang lagi sektiar pukul 21.30 Wita dengan kondisi yang sudah tidak sadarkan diri. “Waktu itu kami fokus menangani pasien Narendra,” jelasnya. Setelah dipasang incubasi, kondisi pasien sempat stabil.   Beberapa saat kemudian kondisinya malah menurun drastis dan harus dirawat di ICU.  Pasien akhirnya mengehembusakan napas terakhirnya Minggu (22/5) dinihari sekitar pukul 00.15 Wita.  “ Pasein kena virus Dengue  Shock    Syndrome, mengalami luka dibagian lambung yang mengakibatkan muntah darah,” jelasnya. Kondisi ini dengan cepat menyerang dan  terjadi sama anak apalagi kondisi pasien yang tubuhnya gemuk.

Seperti diberitakan sebelumnyaseorang bocah SD kelas 1 yakni Anak Agung Ngurah Jaya Narendradiningrat,7 asal Jalan Tamrin, Kediri, Tabanan harus meregang nyawa karena DB. Putra dari pasangan Anak Agung Ngurah Manik,36 dengan Sagung Alit Srinur Dewi meninggal sekitar pukul 24.00 di BRSUD Tabanan, Sabtu malam (21/5).

Berpulangnya bocah SD Immaculata itu kontan membuat sontak. Terlebih orang tua korban Ngurah Manik yang juga wartawan salah satu koran lokal. Manik menyayangkan penanganan pihak rumah sakit dalam menangani anaknya yang dinilai lamban. “Kami sangat kecewa pelayanan rumah sakit, karena saat kerumah sakit harusya anak saya dirawat kok disuruh pulang, sehingga semuanya menjadi terlambat,” ucapnya penuh sesal.ina

 


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER