Komsos Kasdam IX Udayana Bahas Isu Keamanan dengan Pemkab Gianyar

  • 04 Mei 2016
  • 00:00 WITA
  • Gianyar
  • Dibaca: 2897 Pengunjung
suaradewata.com

Gianyar,suaradewata.com - Menelaah berbagai permasalahan sosial yang terjadi di segenap wilayah negara Indonesia, jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dibawah Komando Daerah Militer (Kodam) IX Udayana menggelar komunikasi sosial (Komsos) dengan aparat pemerintah dan masyarakat umum di Balai Budaya Gianyar, Rabu (4/5).

Hadir dalam kesempatan tersebut Mantan Pangdam IX Udaya Mayjen TNI Purnawirawan Wisnu Bawa Temaya, Bupati Gianyar Anak Agung Gde AGung Bharata, Wabup Made Mahayastra, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, SKPD, dan Camat/Lurah/Perbekel  se-Kabupaten Gianyar.

Kepala Staf Kodam (Kasdam) IX Udayana Brigjen TNI I Made Sumantra dalam diskusi tersebut menjelaskan, perkembangan internasional kini fokus terhadap makanan dan energi, yang dikuasai negara – negara adidaya. Sehingga, dalam memperebutkan itu, mereka menciptakan sebuah perang non militer, yang terbagi atas proxy warhybrid war, dan radikalisme/terorisme.

Dapat dilihat, fenomena yang terjadi saat ini, meliputi kerusuhan yang tiada habisnya, cengkraman budaya kapitalisme, tumpang tindih regulasi, dan lemahnya sistem pemerintahan (proxy war). Ditambah dengan perilaku manusia yang mengkonsumsi narkoba, budaya hedonisme, ambigu (hybrid war).Yang diperparah, adanya paham garis keras yang berpotensi memecah belah persatuan dan rasa nasionalisme.

Jenderal bintang satu itu mengatakan, saatnya pemerintah dan rakyat saling memahami fungsi dan tugasnya masing – masing. Dimana, peran sebenarnya ialah pemerintah merupakan manajer negara, dan rakyat lah sang pemilik negara itu. Maka, diperlukan sosok pemimpin pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.

“Untuk itu, pemimpin harus menjadi manajer handal mengelola wilayah yang dipimpinnya. Memahami potensi, kekuatan, dna permasalahan dari segi geografi, demografi, dan kondisi sosial. Ingat, penguasa bukan berarti memiliki,”ucap perwira tinggi TNI asal Karangasem itu.

Lanjutnya, dibutuhkan gaya kepemimpinan yang memimpin dengan hati. Dalam artian, mandat yang diberikan oleh rakyat sejatinya harus dijalankan dengan amanah. Dipercaya menjadi pemimpin, merupakan kesempatan untuk melayani rakyat dengan sepenuh hati, bukan malah memperkaya diri.

“Jika di Indonesia, seluruh pemimpin dapat memahami kewajibannya dengan benar. Maka, perang non militer yang menyerang negara ini, akan dapat teratasi secara perlahan – lahan, Untuk Kabupaten Gianyar, saya amati sejauh ini secara keseluruhan isu keamanan masih tergolong aman,” papar Kasdam.

Sementara, Bupati Gianyar Anak Agung Bharata mengatakan, kegiatan komunikasi antar aparat dan masyarakat sangat bermanfaat dalam mempersatukan rasa aman di wilayah Kabupaten Gianyar. Dia sangat menyambut baik, dan berharap seluruh komponen tetap menjaga suasana kondusif yang telah berjalan di Gianyar.”Tangkal segala isu yang dapat memecah belah kerukunan,”ujarnya. gus


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER