Antisipasi DB, Bupati Buleleng Ikut Lakukan “Fogging”

  • 01 April 2016
  • 00:00 WITA
  • Buleleng
  • Dibaca: 3120 Pengunjung
suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Guna mencegah meningkatnya kasus demam berdarah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak yang dilakukan di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng.

Aksi Fogging tersebut pun tidak luput dari perhatian Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, yang langsung turun melakukan penyemprotan (Fogging) di kawasan Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng.

Suradnyana yang akrab disapa Bupati PAS sejak pukul 08.00 Wita, Jumat (1/4), sibuk menggendong alat penyemprotan dan mulai mengasapi sejumla tempat dari timur kantor Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Aksi yang bergerak kea rah barat kemudian dilanjutkan dengan terjunnya Suradnyana menebarkan bubuk abate pada salah satu rumah warga yang berada tepat di depan kantor Lurah Paket Agung.

Aksi penebaran bubuk abate tersebut guna memutus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah (DB). Selain itu penebaran bubuk abate ini juga untuk memusnahkan sarang nyamuk yang ada terutama di lingkungan keluarga.

Pada kesempatan ini, Bupati murah senyum ini mengungkapkan pihaknya telah mengajak semua pihak untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk ini. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah menyiapkan bubuk abate untuk dibagikan kepada masyarakat agar digunakan untuk memberantas sarang nyamuk yang ada.

“Saat krida tadi saya sampaikan kepada seluruh pegawai SKPD untuk melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) ini. Selain itu saya ajak juga masyarakat untuk melakukan PSN, agar semua pihak secara bersama-sama memberantas sarang nyamuk,” ungkapnya.

Bupati PAS juga telah memiliki rencana untuk mengatur schedule antara penggunaan bubuk abate dan melakukan fogging. Menurut Bupati PAS, penjadwalan yang pasti antara fogging dan penebaran bubuk abate ini merupakan kuncinya. Penjadwalan ini berdasarkan feedback  data lima tahun ke belakang.

Hal ini dilakukan karena musim penghujan setiap tahunnya tidak menentu. Selain itu, penjadwalan ini dapat memutus siklus nyamuk Aedes Aegypti.

“Saya minta dinas kesehatan untuk rutin melakukan PSN. Selain itu saya juga ajak seluruh unsur masyarakat untuk mendukung gerakan ini,” tegasnya. adi


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER