Waspadai Aliran Sesat Yang Menyesatkan

  • 16 Maret 2016
  • 00:00 WITA
  • Nasional
  • Dibaca: 4402 Pengunjung

Opini, suaradewata.com- Terbongkarnya aliran sesat Gafatar membuat masyarakat harus semakin waspada. Gafatar sering melakukan pencucian otak kepada anggotanya dan mereka berupaya menanamkan ideologi dan target tujuan kelompok. Dimana masyarakat diobrak-abrik idealismenya dan dijanjikan memperoleh kehidupan yang lebih dengan menjadi bagian kelompok ini. Untuk itu, guna menghindari cuci otak yang sering dilakukan oleh kelompok ini, pentingnya berpikir kritis dalam menyikapi setiap persoalan, terutama dalam melihat suatu fakta agar tidak hanya mengandalkan asumsi-asumsi saja. Selain itu, supaya terhindar dari berbagai gerakan ekstrem. Masyarakat perlu berpikir dengan disertai analisis dan evaluasi informasi sebelum mengambil keputusan. Gafatar banyak menyasar kaum muda yang tidak mau berpikir kritis untuk dijadikan pengikutnya. Anak muda yang direkrut adalah orang-orang berpendidikan tinggi, seperti mahasiswa, dosen, dan dokter. Gafatar sangat lihai dalam mempengaruhi calon pengikut dengan mempresentasikan visi dan misi organisasi. Mereka mengumbar janji akan adanya perubahan kehidupan yang lebih baik di tengah pemerintahan yang karut-marut dan dipenuhi korupsi.

Pendidikan akan bahayanya sebuah ajaran atau faham di sekolah-sekolah sangat penting, karena merupakan salah satu bentuk kampanye memerangi Gafatar. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh siswa-siswi akan bahaya ajaran atau faham tentang agama yang menyimpang dari syariah, juga memberikan andil terhadap meluasnya hal tersebut di kalangan pelajar. Remaja masa kini hidup dalam sebuah lingkaran besar, dimana sebagian remaja berada dalam lingkungan yang berisiko tinggi terhadap sesuatu yang sifatnya baru. Mereka ini rentan teracuni akibat belum bisa membedakan mana yang benar dan batil. Ada cara yang bisa dilakukan oleh kampus agar bisa menghindari mahasiswanya terjerumus ke kelompok-kelompok seperti Gafatar.

Universitas/kampus harus bisa menghidupkan berbagai kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus. Apa pun bentuk kegiatannya, baik itu kegiatan intelektual, pengabdian masyarakat, maupun olahraga sehingga mereka juga tidak kosong akan kegiatan yang diikuti. Apabila sebuah kegiatan dibangun dengan baik, maka akan bisa menghasilkan mahasiswa yang baik pula. Bila ada kegiatan yang berjalan dengan baik, pasti mahasiswanya juga baik dan sulit untuk direkrut. Sebalikya, bila kegiatan mahasiswanya tidak berjalan maka mahasiswaya muda untuk ditarik ke kelompok lain.

Usaha pencegahan meluasnya pengaruh penyalahgunaan sebuah faham atau ajaran agama, perlu pendekatan tingkah laku. Tentu saja hal ini perlu selektif, jangan sampai terjadi sebaliknya. Karena dorongan rasa ingin tahu justru menjerumuskan mereka ke dalam situasional yang remaja sendiri tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Bahaya Gafatar sama bahayanya dengan penggunaan narkotika, karena akan terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja, daya ingat berkurang, sehingga mengabaikan hal-hal yang menjadi kewajibannya. Ada pun cara pencegahannya, basis sekolah sebagai salah satu upaya untuk menghentikan semua hal yang berpotensi merusak keyakinan mereka. Paham radikal ISIS dan Gafatar harus diberantas dari Indonesia, karena dinilai membawa ajaran sesat.

Paham itu teridentifikasi bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) dan mereka mengancam perdamaian dan persatuan di Indonesia. Upaya pencegahan paham radikalisme dan mengarah pada pecah belah bangsa Indonesia harus lebih masif dan intensif. Jika tidak, ancaman ISIS dan organisasi seperti Gafatar ini akan terus muncul. Karena organisasi seperti Gafatar akan terus muncul bila pemahaman tentang prinsip keagamaan, kebangsaan, dan kenegaraan belum komprehensif. Karenanya, adalah tugas besar negara dan ormas keagamaan untuk memberi pemahaman agama yang bernilai nasionalisme. Selain itu, banyaknya patalogi sosial di tengah masyarakat berupa ketimpangan sosial, ketidakadilan hukum, serta kehancuran moralitas, menjadi pendorong berkembangnya kondisi demikian. Hal itu memunculkan kekecewaan dan keinginan untuk merebutnya dari mereka.

Untuk itulah, harus ada gerakan kontraintelijen dan propaganda dari pemerintah untuk memberikan peringatan kepada kelompok-kelompok radikal dan organisasi menyimpang seperti Gafatar agar tidak bisa berkembang.

Pedro Permana,Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial


TAGS :

Komentar

FACEBOOK

TWITTER